Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bekali Guru 4 Pilar Demokrasi

bupLima Anggota MPR RI Turun ke BWI

BANYUWANGI – Ribuan guru se-Banyuwangi mendapatkan penyegaran pemahaman nilai-nilai empat pilar demokrasi dari sejumlah anggota MPR RI di Pendapat Sabha Swagata kemarin (24/3). Anggota MPR RI yang datang adalah Zainut Tauhid Sa’adi (F-PPP), H. Hamka Haq (FPDIP), Anton Sukartono Suratto (FPD), Sri Wulan (F Gerindra), dan Ahmad Subadri dari unsur DPD RI.

Ketua PGRI Banyuwangi Husin Mattamin mengatakan, terselenggaranya kegiatan pemahaman empat pilar itu melupakan implementasi dari perjanjian kerja sama (MoU) antara MPR RI dan pengurus besar PGRI pusat tentang implementasi empat pilar demokrasi, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Husin menambahkan, sosialisasi itu menjadi penyegaran kembali bagi pata guru tentang nilai-nilai empat pilar demokrasi. Guru pun diharapkan bisa lebih menghayati materi tersebut dan bisa menyampaikannya kembali kepada para siswa di sekolah.

“Kita ingin materi ini terus dipegang dengan kuat oleh para guru dan bisa disampaikan kembali kepada para siswa secara lengkap,” imbuh Husin. Ketua tim sosialisasi empat pilar demokrasi MPR RI, Zainut Tauhid mengatakan, Banyuwangi dipilih sebagai lokasi pertama kegiatan sosialisasi empat pilar karena tim sosialisasi MPR RI ingin memulai dari daerah yang berprestasi di bidang pembangunan.

“Kami sudah lama mendengar tentang perkembangan pembangunan Banyuwangi. Karena itulah kita datang ke sini,” ujar Zainut Tauhid. Zainut mengungkapkan dipilihnya guru sebagai sasaran sosialisasi karena guru merupakan kelompok strategis yang memiliki kompetensi dalam meneruskan nilai-Iiilai demokrasi.

“Kita harapkan para guru yang menerima sosialisasi ini bisa menyampaikan pada murid-muridnya dengan baik,” ujarnya. Zainut menambahkan, salah satu tujuan dilakukannya sosialisasi ini untuk mengingatkan kembali bahwa bangsa Indonesia memiliki nilai dasar yang luhur yang disepakati dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Yakni Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai landasan hukum negara, NKRI sebagai bentuk negara dan bhinneka tangal ika sebagai semboyan Indonesia. “Ini telah kita sepakati bersama dan harus menjadi pijakan bersama,” cetus Zainut.

Nilai-nilai empat pilar demokrasi tersebut, lanjut Zainut, apabila dihayati dengan benar juga bisa menjadi senjata yang ampuh dalam melawan paham-paham yang mengikis nasionalisme. Seperti arus globalisasi yang kebablasan dan paham-paham radikal atas nama agama.

“Penguatan nilai-nilai empat pilar demokrasi bisa mencegah globalisasi kelewat batas maupun paham-paham yang salah,” ungkapnya. Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik kegiatan sosialisasi empat pilar demokrasi ini.

Bupati Anas berharap dengan kegiatan ini bisa memberikan pemahaman para guru semakin baik. Apalagi guru juga berperan sebagai katalisator penting bagi murid-muridnya. “Kami harap kegiatan ini bisa berjalan baik dan sesuai sasaran,” harap Anas. (radar)