Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bentuk Badan Sensor Lagu Using

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bentukRekomendasi Sarasehan Seniman-Budayawan

BANYUWANGI -Badan sensor lagu-lagu daerah Banyuwangi bakal segera dibentuk. Fungsi lembaga tersebut bertugas untuk menyeleksilirik-lirik lagu-lagu daerah agar tidak menyinggung masalah suku, agama, dan ras (SARA) dan berbau porno. Rekomendasi pembentukan badan sensor tersebut mencuat dalam sarasehan seniman dan budayawan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi di Graha K-Link Jalan Gajah Mada, kemarin (13/11).

Narasumber sarasehan Drs. Subur Bahri, MSi, wakil rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi kepada koran ini mengakui bahwa wacana soal badan sensor berkembang dalam sarasehan. Dikatakan, sarasehan memutuskan untuk membuat badan sensor untuk mengeliminir lagu-lagu yang tidak mencerminkan budaya luhur masyarakat Banyuwangi. “Apapun produk-produk budaya, karena merupakan hasil olah budi dan daya pikir, maka harus mempertimbangkan faktor keindahan, kepatutan, dan kelayakan,” terang Subur dalam sarasehan tersebut.

Selain itu, imbuh dia, ada faktor keharusan atau normative factor. Bahwa setiap produk budaya harus dapat menciptakan hal yang berkaitan dengan tata nilai di masyarakat. “Karena dipercaya sebagai akal budi manusia, maka harus dipercaya sebagai salah satu instrumen dalam rangka mempertahankan kearifan lokal,” cetusnya. Subur berharap seniman bisa mensosialisasikan nilai-nilai luhur dalam lagu ciptaannya. Seperti gotong- royong, persatuan, Pancasila, UUD’45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Nah, tugas Dispendik dan Disbudpar untuk menyelenggarakan semacam festival lagu-lagu daerah dengan memperhatikan lirik lagu yang diciptakan dan penampilan penyanyinya,” usul Subur. Selain Subur, sarasehan yang dipandu budayawan Drs. Bambang Lukito, SH, MH itu juga mengundang narasumber pencipta lagu Using gaek Andang CY. Kepala Bakesbangpol Banyuwangi Iskandar Aziz mengatakan bahwa sarasehan bertema “Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai- Nilai Luhur Budaya Bangsa”.

Kegiatan itu diadakan karena muncul keprihatinan terhadap lagu-lagu daerah Banyuwangi yang kurang sopan liriknya. Untuk itu, Bakesbangpol mengundang kalangan produser rekaman, pencipta lagu, pemerhati budaya, para guru, dan ketua MKKS. Mereka diajak berdialog untuk memberi masukan, sehingga ada rekomendasi yang bisa mengeliminir budaya-budaya negatif di masyarakat. “Bagaimana mindset sebagai budayawan atau pemerhati seni bahwa bangsa kita memiliki sopan-santun dalam berbudaya, khususnya budaya Banyuwangi,” kata Aziz.(radar)