Mengikuti Tradisi Tumpengan Takir Sewu di Desa Sraten
MENDUNG hitam menggelayut di langit Desa Sraten, Kecamatan Sempu. Tidak lama hujan pun turun rintik-rintik dan membasahi hamparan tanah. Sejumlah warga yang berkerumun sambil membawa nasi tumpeng, mulia menepi mencari tempat berteduh. Hujan deras, akhirnya turun juga.
Guyuran hujan yang cukup deras tidak lama mendadak terang seperti disapu kencangnya angin. Ratusan warga yang di dominasi ibu- ibu, kembali berjajar dengan memanjang di jalan raya Dusun Krajan, Desa Sraten. Setelah acara pembukaan yang ditandai dengan pelepasan balon, ratusan warga laki-laki, perempuan, tua, muda, hingga anak-anak ikut berjalan dari masjid menuju sumber Kaputren.
Lokasi sumber air itu berada di tengah lahan pertanian kebun jeruk milik warga. Hanya saja, keberadaan sumber air itu masih tetap dibiarkan mengalir yang konon sejak ratusan tahun silam. Sumber air itu, oleh warga diyakini tempat pemandian Kaputren.