Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Berebut 1,26 Juta Suara Pemilih

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pagi ini sekitar 1.262.168 jiwa warga Banyuwangi akan memilih pemimpin Indonesia lima tahun mendatang. Mereka akan menetapkan pilihan di antara dua pasangan calon presiden di 3.139 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 217 desa dan kelurahan. Dua pasangan calon presiden Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan memperebutkan 1,262 juta jiwa lebih pemilih Banyuwangi.

Kedua tim sukses lokal calon presiden itu sama-sama optimistis bisa memenangkan pertandingan di Banyuwangi. Tim sukses pasangan Prabowo-Hatta memasang target 60 persen dari suara warga Kota Gandrung yang memiliki hak pilih. Target itu diyakini akan landing karena pasangan Prabowo mendapat dukungan berbagai elemen warga. Ketua Koalisi Partai Politik Pengusung Prabowo- Hatta Banyuwangi, H. Eko Susilo Nur Hidayat mengatakan, selain suara partai pengusung, pasangan Prabowo mendapat dukungan relawan dan beberapa tokoh karismatis. 

Dengan dukungan tiga pilar penting itu, Eko optimistis target 60 persen suara pemilih Banyuwangi akan terlampaui. Selain itu, lanjut Eko, parpol pengusung juga sudah berikrar akan kerja keras mempertahankan suara partai yang diperoleh pada pemilu legislatif lalu. Selain itu, parpol pengusung juga bertekad akan kerja menambah suara. Pada pemilu legislatif lalu, enam parpol pengusung capres Prabowo- Hatta mendapatkan 319.371 suara warga Banyuwangi.

Total suara itu berasal dari Partai Gerindra sebanyak 92.618 suara, PAN 35.647 suara, PPP 49.349 suara, PKS 34.486 suara, Partai Golkar 103.257 suara, dan PBB 4.014 suara. Jika Partai Demokrat all out mendukung pasangan Prabowo, maka akan mendapat tambahan suara sekitar 100.399 suara. Pada pemilu legislatif, Partai Demokrat berhasil meraih 100.399 suara. Hanya, elite politik Partai Demokrat tidak utuh mendukung pasangan capres Prabowo-Hata. 

Selain mendukung capres Prabowo, beberapa elite Demokrat juga mendukung pasangan capres Jokowi-JK. Apalagi, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak memiliki sikap politik yang tegas terhadap dua pasangan calon presiden itu. Kemungkinan suara Partai Demokrat akan terbagi ke pasangan capres Jokowi sangat besar. DPC Partai Demokrat Banyuwangi sudah ikrar all out mendukung pasangan capres Prabowo.

Namun, tidak bisa menjamin suara pemilu legislatif lalu akan sepenuhnya milik Prabowo. Tim pasangan capres Joko Widodo- Jusuf Kalla memasang target lebih besar daripada pasangan capres Prabowo. Jika tim Prabowo menargetkan 60 persen, tim sukses capres Jokowi lebih tinggi, yakni 80 persen. “Jauh hari kita sudah menetapkan target 80 persen suara untuk pasangan capres Jokowi-JK,” ungkap Ketua Parpol Koalisi Pengusung Capres Jokowi- JK, Yusuf Widyatmoko.  

Yusuf sangat optimistis, target 80 persen suara itu akan sukses dilampaui. Selain kerja keras tim dan parpol pengusung, kerja keras tim relawan juga akan membantu realisasi target itu. Selain mendapat dukungan relawan yang resmi terdaftar, pasangan capres Jokowi juga mendapat dukungan penuh dari jaringan relawan rakyat. Kerja relawan rakyat itu cukup dahsyat untuk mengantarkan Jokowi ke kursi RI I.

Pada pemilu legislatif lalu, suara parpol pengusung Jokowi-JK jauh lebih besar daripada suara parpol pengusung capres Prabowo. Walau jumlah parpol yang mendukung Jokowi lebih sedikit daripada parpol pendukung capres Prabowo, tapi perolehan suaranya jauh lebih besar. Perolehan suara lima parpol pengusung capres Jokowi pada pemilu legislatif lalu di Banyuwangi mencapai 397.717 suara. 

Total suara itu berasal dari PDI Perjuangan 157.274 suara, PKB 149.438 suara, Nasdem 40.341 suara, Partai Hanura 47.874 suara, dan PKP Indonesia 2.790 suara.  Dukungan dari sejumlah tokoh NU juga akan mempengaruhi perolehan suara pasangan capres Jokowi. Itu terjadi karena Banyuwangi merupakan salah satu basis warga NU terbesar di Jawa Timur. Sebagian besar pengurus NU Banyuwangi mendukung pasangan capres Jokowi-JK.

Sekadar diketahui, dua pasangan capres yang sedang bertarung di Pilpres 2014 ini tercatat sebagai pemain lama dan pendatang baru. Pada pemilu presiden sebelumnya, capres Prabowo Subianto tercatat sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan capres Megawati Soekarnoputri. Pada pemilu presiden 2014 ini Prabowo maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa yang tergolong pendatang baru.  

Pada pemilu sebelumnya, Hatta tercatat sebagai tim sukses nasional pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Sementara itu, capres Jokowi merupakan pendatang baru. Walau pendatang baru, tapi Jokowi berpasangan dengan muka lama, yakni Jusuf Kalla. Pada Pemilu 2009, JK maju sebagai calon presiden Partai Golkar berpasangan dengan Ketua Umum DPP Hanura, Wiranto. Pasangan Megawati-Prabowo dan pasangan JK-Wiranto sama-sama tidak mendapat dukungan maksimal dari pemilih Banyuwangi.

Pada pemilu presiden lalu, pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono- Boediono merajai pe rolehan suara pemilih Banyuwangi dengan raihan 465.783 suara. Pasangan Megawati-Prabowo hanya memperoleh 299.689 suara. Sementara itu, pasangan JKWiranto hanya mendapat dukungan 76.049 suara. Suara sah pemilu presiden 2009 di Banyuwangi mencapai 841.421 suara. Sebagian besar suara sah itu milik pasangan Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi pemenang Pilpres 2009. (radar)