PAMEKASAN, KOMPAS.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiskka (BMKG) Trunojoyo, Madura memastikan gempa berkekuatan 5,7 Skala Richter di Banyuwangi tidak berpotensi terjadinya tsunami, Kamis (25/9/2025).
Prakirawan BMKG Trunojoyo, Radibyo Trihastyo mengatakan jika gempa yang berpusat di Banyuwangi tidak berpotensi terjadi tsunami dan masyarakat diharap tidak khawatir.
“Sebab belum memenuhi kriteria gempa berkekuatan di atas 6 skala richter,” kata Radibyo.
Baca juga: Terdampak Getaran Gempa Selat Bali, Rumah di Situbondo Rusak
Pihaknya menegaskan, sebagai langkah mitigasi, BMKG sudah menempatkan alat pendeteksi gempa dan tsunami.
Alat tersebut dipasang di Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan dan di Kec. Kalianget dan Kecamatan Gili genting Sumenep.
“Untuk informasi mengenai patahan akibat gempa, kami informasikan lebih lanjut,” ucapnya.
Radibyo Trihastyo menyampaikan, pihaknya belum bisa memastikan apakah akan ada gempa susulan.
“Jika masyarakat ingin mengetahui adanya gempa susulan bisa menginstal aplikasi info BMKG di habphone masing-masing,” ujarnya.
Baca juga: Gempa di Laut Timur Banyuwangi Terasa hingga Pasuruan
Sebab, pada aplikasi tersebut bisa diketahui melalui notifikasi near real time jika terdapat gempa.
Dikatakan, Titik gempa berada di 46 kilometer timur laut Banyuwangi pada 16.04 wib, dengan kedalaman 12 km.
Kekuatan gempa di Banyuwangi mencapai 5,7 SR, semetara di Madura hanya berkisar kurang lebih 4 SR.
Kekuatan gempa terukur 5,7 skala richter (SR). Namun dampak getaran di Madura kurang lebih sekitar 4 SR.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini