Sementara itu, kegiatan ekspor buah naga tersebut disambut gembira oleh para petani. Salah satunya adalah Rukyan. Ia menyebutkan bahwa harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan untuk pasar lokal.
“Untuk harganya tentu lebih bagus ekspor. Untuk ekspor, yang organik tembus sampai Rp30 ribu/kg, kalau yang penanaman konvensional Rp18 ribu,” terangnya.
“Selain harganya yang bersaing, dengan ekspor akan memotivasi kita untuk meningkatkan kualitas produk pertanian. Kan standard ekspor tinggi,” pungkasnya.