Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Budi Daya Sapi Perah Jadi Primadona Baru

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Budi daya api perah tampaknya menjadi primadona baru masyarakat Banyuwangi. Buktinya, dalam enam bulan terakhir perkembangan jumlah budi daya sapi penghasil susu tersebut sangat signifikan. Bahkan, saat ini para peternak sapi perah di Bumi Blambangan sudah mampu menyuplai ribuan liter susu segar per hari ke salah satu produsen susu berskala internasional.

Saat ini beberapa kelompok tani yang bergerak di bidang peternakan sapi perah di Bumi Blam- bangan mampu menghasilkan 4 ton susu segar per hari. Namun demikian, jumlah tersebut masih jauh di bawah permintaan PT. Nestle yang mencapai 1.000 ton per hari. Tingginya permintaan itu berarti masih menyisakan pe luang usaha yang sangat la pang bagi masyarakat.

Hal itu terungkap dalam audiensi Bu pati Abdullah Azwar Anas ber sama beberapa per wakilan PT. Nestle Kamis ke marin (4/7). Menurut Bupati Anas, pe ter-na kan sapi perah memiliki pros-pek ekonomi yang sangat ce rah lantaran permintaan yang sangat tinggi tersebut. “Pe ternakan sapi perah perlu dikampanyekan karena prospek ekonominya sangat cerah,” ujarnya.

Tidak hanya itu, bupati juga me ngusulkan agar lokasi peter nakan sapi perah dijadikan ob jek wisata alternatif, sehingga pendapatan kelompok tani semakin besar. “Bisa juga di ja dikan objek wisata. Para pe ng unjung bisa mengetahui cara memeras sapi dan lain sebagainya. Di situ kanada unsur edukasinya,” paparnya.

Dikonfirmasi usai audiensi de ngan bupati, Kepala Bank Jatim Cabang Banyuwangi, Ma lakin mengatakan, selama enam bulan terakhir pihaknya te lah menggelontorkan dana se besar Rp 26 miliar untuk pe-nyediaan ribuan sapi perah bagi kelompok-kelompok peternak sapi yang tersebar di Bumi Blam bangan.

“ Total KU PS yang terealisasi 26 miliar. Per kelompok dapat 1,4 miliar, ada juga satu kelompok yang dapat 6,4 miliar,” ujarnya. Malakin mengaku bangga lan-taran saat ini seluruh kelompok peternak sapi perah binaannya sudah menjadi pemasok PT. Nes tle. “Keuntungannya sudah mencapai Rp 27 juta per bulan,” tuturnya.

Menurut Malakin, pihaknya ma sih”membuka pintu” bagi ma syarakat untuk memperoleh pinjaman modal budi daya sapi perah dari Bank Jatim. Sya ratnya, masyarakat harus mem bentuk kelompok dengan anggota sepuluh orang atau lebih, dan menyertakan ja minan. “Bunganya sangat ringan, yakni hanya lima persen per tahun,” pungkasnya. (radar)