BANYUWANGI – Di hari ke 19 Ramadhan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar buka puasa bersama umat Muslim dan umat dari agama lain di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Senin (4/6/2018).
“Ini (buka puasa bersama) adalah upaya kita semua untuk menjaga solidaritas keagamaan yang selama ini telah terjalin dengan baik di Banyuwangi,” ungkap Anas.
Hadir dalam buka bersama tersebut Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi Pendeta Anang Sugeng, Ketua Walubi Banyuwangi Eka Wahyu, dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi Suminto. Hadir pula tokoh Katolik Pendeta Romo Tiburtius Catur Wibawa dan tokoh Khonghucu Indra Tjahjana.
Solidaritas keagamaan yang terjalin tersebut, lanjut Anas, merupakan modal penting bagi pertumbuhan Banyuwangi. Banyak prestasi yang diraih Banyuwangi, karena soliditas semua elemen.
“Berkat soliditas dan kerukunan di Banyuwangi inilah, rahmat Tuhan Yang Maha Esa turun. Tidak hanya kerukunan lintas iman, tapi ini juga berkat keguyuban semua tokoh partai politik, tokoh masyarakat, hingga organisasi kemasyarakatan. Sehingga banyak prestasi yang diraih oleh Banyuwangi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Anas juga melaporkan bahwa Banyuwangi masih memiliki pekerjaan rumah. Untuk itu, ia terus mengharapkan dukungan dan kekompakan semua pihak.
“Banyak yang masih belum tercapai, tapi berkat kerja sama semua pihak, kita yakin semua akan tercapai,” cetusnya.
Selain itu, Anas juga meminta kepada tokoh agama dan semua elemen masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitarnya. “Kita jaga lingkungan sekitar kita dari narkoba dan faham radikal. Jika menemukan indikasi akan hal tersebut, segera berkoordinasi dengan pihak keamanan. Peran para ibu juga perlu ditingkatkan, untuk menjaga masa depan putranya. Narkoba ini terutama, wajib kita perangi bersama,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi KH. Muhammad Yamin menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Bupati Anas. Menurutnya, selama ini telah terbangun hubungan dan komunikasi yang sangat baik antara pemerintah daerah dengan tokoh lintas agama.
“Selama ini, kita telah bersama-sama membangun sinergitas. Bahu-bahu untuk mewujudkan Banyuwangi yang aman, damai dan sejahtera,” ujar tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua MUI Banyuwangi tersebut.
Sementara itu, Romo Catur menambahkan bahwa acara lintas iman semacam ini bisa membangun kebersamaan. “Dengan duduk di perjamuan yang sama, kita tidak akan membedakan siapapun. Ini juga saya nilai sebagai cara kami menghormati ibadah umat Muslim,” kata Catur.
Tampak pula hadir dalam acara tersebut para tokoh politik di Banyuwangi, anggota organisasi kewanitaan dan profesi, hingga para penyandang difabel.