Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Burung Pimpinan Pesantren Disikat Maling

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Kompleks Pondok Pesantran Imam Asy Syafii di Dusun Kaliputih, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng kembali menjadi sasaran maling. Setelah pada Rabu (14/9/22) lalu, uang senilai Rp 105 juta di brankas raib, pada Sabtu malam (18/3) lima ekor burung kicau peliharaan pimpinan pesantren dicuri maling.

Lima ekor burung kicau itu, terdiri dua pasang burung puter dan satu perkutut. Empat burung puter ditaruh di kandang, dan satu burung perkutut ditaruh di sangkar. Semu burung itu piaraan pimpinan Pondok Pesantren Imam Asy Syafii, Ustad Muhammad Yahya, 50. “Setiap hari semua burung itu saya taruh di luar rumah, pencurian itu terekam dalam CCTV,” kata Yahya pada Jawa Pos Radar Genteng Minggu (19/3).

Menurut Yahya, aksi pencurian lima ekor burung itu terjadi saat ditinggal salat isya berjamaah di masjid pesantren. Kelima ekor burung itu, hilang tidak bersamaan. “Empat burung puter hilang sekitar pukul 19.00, kalau satu ekor burung perkutut hilang Sabtu sore,” ungkapnya.

Dari rekaman CCTV, masih kata dia, pelaku pencurian itu satu orang berkelamin laki-laki. Saat beraksi, pelaku menyamar sebagai pengamen dengan  membawa gitar dan tas ransel. “Di CCTV terlihat jelas, setelah celingak-celinguk, pelaku mengambil burung dan dimasukkan dalam tas,” katanya.

Pelaku itu, jelas dia, sempat mengamati di beberapa lokasi yang ada di sekitar kompleks pesantren. Dan ini membuat para santri di pesantrennya resah. “Di pesantren banyak barang, ini sangat rawan hilang. Apalagi, maling itu seperti mengincar daerah asrama putri,” ungkapnya.

Yahya mengaku tidak memikirkan nilai lima ekor burung yang hilang itu. Karena jika dirupiahkan, kelima burung itu hanya sekitar Rp 1 juta. “Kerugian burung mungkin murah, tapi kok sering terjadi (pencurian), kami jadi was-was,” ujarnya.

Menurut Yahya, dua pasang burung puter yang dicuri maling itu memiliki nilai sejarah. Burung berwarna krem itu, peninggalan salah satu keluarganya. “Itu punya saudara yang sudah meninggal, saya diminta untuk merawat,” katanya saat ditemui setelah salat duhur.

Kapolsek Genteng, Kompol Sudarmaji mengaku belum ada laporan terkait kasus pencurian lima ekor burung milik pimpinan pesantren Imam Asy Syafii itu. Tapi, ia siap memperketat keamanan di wilayahnya. “Anggota saya minta giat patroli, terlebih menjelang Ramadan ini,” ujarnya.(sas/abi)

source