Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cegah DBD, Latih Pemantau Jentik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

cegahSEMPU – Berdasar Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 581/Menkes/SK/VII/1992 tentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dalam salah satu ketetapannya tertulis bahwa upaya pemberantasan penyakit DBD dilakukan melalui kegiatan pencegahan, penemuan, pelaporan penderita, pengamatan penyakit, penyelidikan epidemiologi,penanggulangan seperlunya, penanggulangan lain, dan penyuluhan kepada masyarakat.

Berangkat dari ketetapan tersebut, Puskesmas Sempu menggelar kegiatan pelatihan juru pemantau jentik (Jumantik) bertempat di Balai Desa Sempu, Kamis (24/4) lalu. Kegiatan itu diikuti 20 peserta dari 10 dusun yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sempu. Materi pelatihan meliputi Penyakit Demam Berdarah Dengue oleh dr. Widya (dokter internship), Mengenal Aedes Aegypti dan Tugas/Peran Kader Pemantau Jentik oleh Sulistyowati, SKM (Bidang P2P Dinas Kesehatan Banyuwangi). 

Kebijakan Program Penanggulangan DBD oleh Poetoet Ismojo, MMKes (Koordinator Program P2 DBD Puskesmas Sempu), dan Praktik Lapangan Pemantauan Jentik oleh Tim Pelaksana Pelatihan. Sebelum membuka acara, Camat Sempu Lukman, menekankan pentingnya keberadaan Jumantik. “Karena di tangan merekalah kasus DBD di wilayah Sempu bisa ditekan dan kalau mungkin ditiadakan sama sekali,” katanya. Masih menurut Lukman, para kader yang dilatih harus selalu berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Sempu dan segera berkoordinasi bila mengetahui adanya kejadian-kejadian yang mengarah pada kasus DBD.

“Lebih-lebih cuaca sekarang lagi tidak bersahabat karena setiap hari turun hujan,” imbuh Lukman. “Diharapkan, semua kader yang dilatih pada nantinya mampu dan mengerti tentang peranannya dalam hal pemantauan jentik, bimbingan/penyuluhan kepada masyarakat dan keluarga agar terhindar dari penyakit DBD,” ujar Poetoet Ismojo, MMKes, ketua tim pelaksana pelatihan.  

Dalam kesempatan yang sama, kepala Puskesmas Sempu Hadi Kusairi mencanangkan suatu gerakan yang diberi nama Bernyali Besi (Berantas Nyamuk Lingkungan Bersih Sehat dan Indah), sekaligusmengukuhkan 20 kader yang dilatih menjadi Pelopor Bernyali Besi. ”Hidup terasa bermakna jika kita bermanfaat bagi sesama,” pungkas Hadi Kusairi. (radar)