Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Cemburu, Istri Dihajar dan Disiram Bensin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Dipa-menjalani-pemeriksaan-di-ruang-Unit-Reskrim-Polsek-Gambiran-kemarin

GAMBIRAN – Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi di Dusun Gembolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Senin malam (28/3). Dipa Arisandi, 26, tega menghajar istrinya, Lailatul Fitria, 21, hingga babak  belur.

Bukan hanya itu, Fitria yang sudah memberinya satu anak itu juga sempat disiram bensin dan akan dibakar. Beruntung, ibu muda itu berhasil kabur. Warga yang tidak terima dengan ulah Dipa itu  langsung melapor ke polsek setempat. “Dipa kita tangkap di rumahnya,” cetus  Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Bari.

Dugaan kekerasan yang dilakukan Dipa itu mulai terjadi pada Senin malam (28/3). Sekitar pukul 23.00 Dipa mengajak istrinya, Fitria ke Hotel Duta, ke Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. “Di hotel, pasangan itu menyewa kamar,” katanya.

Di dalam kamar itulah, terang kapolsek, Dipa yang sudah emosi menghajar istrinya. Kejadian itu berlangsung hingga pukul 03.00 esok harinya. “Pukul 03.00 Dipa mengajak istrinya pulang,” ujarnya. Setiba di rumahnya, bapak satu anak itu semakin beringas.

Setelah  masuk rumah, dia mengambil botol  berisi bensin dan langsung menyiramkan bahan bakar itu ke arah korban. Diduga, dia akan membakar istrinya. “Untungnya korban berhasil lari ke rumah orang tuanya yang  jaraknya tidak jauh,” cetusnya.

Saat korban lari ke rumah orang tuanya sambil menangis diketahui warga. Di antara warga ada yang melapor ke polsek. “Dari laporan warga itu, kita bertindak dengan  menangkap pelaku,” jelasnya. Ditanya penyebab pelaku menghajar istrinya, kapolsek mengaku masih belum tahu pasti. Namun, dugaan sementara, tindakan itu dilakukan karena rasa cemburu.

“Istrinya itu dianggap pernah selingkuh, tapi itu kejadiannya sudah lama,” terangnya. Saat selingkuh, kata dia, korban sempat check in di Hotel Duta Jajag. Makanya, pelaku mengajak istrinya ke hotel di tengah perumahan penduduk  itu berikut dengan kamar yang sempat disinggahi.

“Di kamar itu yang dulu dipakai korban,” jelasnya.  Salah satu tetangga korban menyampaikan, saat terjadi kekerasan di hotel, sebenarnya sempat dilerai pihak keamanan hotel. Dipa juga sempat membawa istrinya ke salah satu bidan untuk berobat.

“Dari  hotel sempat dibawa ke bidan, lalu  diajak pulang dan dihajar lagi,” sebut tetangga korban yang menolak  menyebut namanya. Sementara itu, Dipa saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Genteng mengatakan dirinya tidak mungkin melakukan semua itu tanpa ada kesalahan istrinya.

“Kalau (istrinya) tidak salah, saya apa mungkin begini. Tapi istri saya sudah memaafkan,” katanya. (radar)