Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Cuaca Buruk, Nelayan Nekat Melaut

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Meski ombak di se­ki­tar Laut Selatan sedang menggila, tidak semua nelayan takut melaut. Sejumlah nelayan, masih ada yang tetap nekat bekerja untuk menangkap ikan hingga tengah laut, Rabu (18/7/2018) kemarin.

Untuk menjaga keamanan, nelayan yang tetap melaut itu mengu­rangi waktu bekerja. Dan itu, berdampak pada hasil tang­kapannya.

“Saya masih melaut, hanya saja waktunya dikurangi. Kalau tidak melaut ya tidak dapat ikan,” cetus Kateni, 58, nelayan Pantai Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran.

Kateni menyebut biasanya me­laut itu dimulai sekitar pukul 03.00 dan pulang sekitar pukul 12.00. Tapi karena ombak yang tinggi, pu­lang dipercepat atau sekitar pukul 09.00. Jika cuaca normal, biasanya sekali bekerja itu men­dapat ikan teri nasi sebanyak 35 ki­logram. “Sekarang hanya dapat 15 kilogram,” ujarnya.

Hal sama juga diungkapkan Margono, 47. Nelayan Lampon ini mengatakan cuaca buruk dengan ombak besar dan angin kencang ini berpengaruh pada ikan hasil tangkapan. Para nelayan yang nekat bekerja, tidak bisa fokus mencari ikan seperti saat cuaca normal. “Sangat berkurang drastis, faktornya ombak dan waktu bekerja,” ucapnya.

Ombak tinggi disertai angin kencang, jelas dia, sudah dirasakan sejak tiga hari yang lalu. Nelayan yang tidak melaut, terpaksa hanya bisa membenahi perahu dan jaringnya. “Sebagian besar nelayan tidak mau ambil risiko, mereka memilih tidak melaut,” katanya.

Ombak tinggi itu, lanjut dia, fak­tor alam yang sulit untuk diken­dalikan. Para nelayan kini hanya bisa pasrah menunggu cuaca kem­bali bersahabat. “Mungkin dua minggu lagi cuaca akan me­reda. Kita kalau tidak melaut mau makan apa,” cetusnya.