Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Demi Kejuaraan Rela Merogoh Kocek Sendiri

LINCAH: Atraksi yang dimainkan oleh BHHC SMAK Hikmah Mandala.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
LINCAH: Atraksi yang dimainkan oleh BHHC SMAK Hikmah Mandala.

Kiprah komunitas dancedi Banyuwangi kian eksis saja. Komunitas yang terdiri atas anak-anak muda tersebut terus berkibar setelah memenangkan banyak kompetisi dance.

-IRENE GEZA, Banyuwangi-

KEREN! Ratusan mata terkagum-kagum saat menyaksikan atraksi danceyang dimainkan komunitas ini. Warga pantas kagum lantaran komunitas danceini satu-satunya yang ada di Banyuwangi. Banyuwangi Hip-Hop Community (BHHC) ternyata tidak hanya unggul dalam modern dance. Komunitas ini juga mengunggulkan kemampuan break-dance, shuffling, beat box, bomber, dan rapperyang mereka miliki.

Komunitas yang beranggota puluhan remaja dewasa tersebut sudah berdiri secara resmi selama lebih dari dua tahun di Bumi Blamba-ngan. Terbentuknya komunitas itu berkat kerja keras seorang pria pan-tang menyerah yang kemudian menjadi ketua. Pria tersebut berna-ma Anton Pribadi, 25.

Meski sudah punya tempat, kehadiran BHHC belum berjalan mulus. Ternyata, masih banyak pandangan miring yang mengatakan bahwa menari itu bukan hobi lelaki. Sebaliknya, ada yang beranggapan dance milik kaum waria. “Ya begi-tulah mereka menilai. Yang penting kita jalan terus,” ujar Anton.

Kata Anton, komunitas tersebut butuh banyak perhatian khusus peme-rintah. Dia berharap pemerintah memperhatikan kehadiran BHHC. “Yang pasti kami sudah membawa nama Ba nyuwangi ke mana-mana. Tolong kami diberi wadah untuk berkreasi,” kata Tirza, 19, selaku wakil ketua BHHC. Semangat anak-anak yang tergabung da lam BBHC cukup besar.

Mereka terus ber latih untuk mencapai yang terbaik. “Setiap ada kompetisi, saya selalu mengamati potensi setiap peserta. Biasanya kalau ada yang saya suka, yatentu saya rekrut agar bergabung dengan komunitas ini,” ucap Anton. Ternyata komunitas ini tidak hanya berjaya di Banyuwangi. Mereka juga kerap mengikuti kejuaraan di berbagai kota di Jawa Timur dan Bali.

Demi kejuaraan, ang-gota yang tergabung dalam komunitas ini tak segan-segan merogoh kocek pribadi. Uang tersebut untuk biaya makeup dan trans portasi. Ada cerita menarik manakala komunitas ini bertanding di luar kota. Komunitas ini kerap dimusuhi lawan. Bahkan, beberapa kali pihak lawan mengajak battle(dibaca: bertarung) dengan cara tidak profesional.

“Tantangan itu menjadi acuan bagi kami untuk bertarung lebih baik,” ujar Irine Sabrina, 16, anggota komunitas. BHHC tidak hanya menyajikan modern danceyang selalu identik dengan ke e ro tisan. Mereka juga menggabungkan tari tra disional dari penjuru Indonesia. Namun, demi membawa nama Banyuwangi ke kancah yang lebih tinggi, komunitas ini akan mengganti namanya menjadi Gan drung Hip-Hop Community (GHHC).

Komunitas terbuka untuk siapa saja. Mereka menerima orang-orang yang memiliki passion (gairah) dan potensi, terutama di bidang dance. “Silakan datang di latihan rutin kami setiap Sabtu malam di Taman Sri Tanjung atau di Toga Mas lama. Kami akan selalu menyambut Anda” ajak Tirza. (radar)