BANYUWANGI – Lima hari lalu, seorang tahanan Mapolsek Giri ditemukan tewas gantung diri di dalam sel tahanan. Tahanan nahas itu Dedi Pramoto warga Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.
Kematian Dedi sempat dianggap tidak wajar. Setelah dilakukan penyelidikan, kematian pemuda berusia 24 tahun itu akibat gantung diri tak lama setelah dirinya ditahan. Dedi diserahkan ke Polsek Giri oleh beberapa warga pada Rabu (17/8) dini hari sekitar pukul 01.00.
Setelah sempat ditahan dan dilakukan pemeriksaan beberapa jam kemudian (sekitar pukul 04.30) petugas Polsek Giri menemukan Dedi sudah terbujur kaku dengan leher tergantung celana pendek yang diikat ke teralis sel.
Jenazah pemuda itu langsung diotopsi luar di RSUD Blambangan. Selanjutnya jenazah dipulanpcan ke rumah ayah kandungnya, Riyanto, di Dusun Bangunrejo, Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon. Kejadian itu sempat membuat beberapa pihak termasuk keluarga korban bertanya-tanya tentang alasan kematian korban.
Karena itu, di hadapan beberapa awak media. Kapolres Banyuwangi, AKBP Budi Mulyanto kemarin (21/8) melakukan klarifikasi dengan menunjukkan rekaman CCTV di Polsek Giri kepada wartawan. Potongan video CCTV yang diputar dari rekaman tanggal 17 Agustus 2016 sejak pukul 01.00 hingga pukul 04.30 tersebut ditampilkan setiap potong kepada saksi dan wartawan yang hadir.
Dari rekaman tersebut terlihat bergam aktivitas, mulai dari pelaku yang tiba di Mapolres Giri yang dibawa mobil polisi pada pukul 01.10. Lalu terlihat pula beberapa warga yang kemudian berkumpul di halaman polsek untuk menantikan tindaka petugas terhadap pelaku.
Untuk mengelabuhi warga, dalam rekaman itu tampak petugas membawa pelaku secara perlahan-lahan. Selanjutnya rekaman menunjukkan proses interogasi polisi, hingga pelucutan celana panjang dan sabuk pelaku oleh petugas.
Selanjutnya, sekitar pukul 0430 tampak petugas yang sedang berjaga memeriksa isi dari sel tahanan. Di sana, petugas sangat terkejut melihat isi sel. Tidak jelas apa yang dilihat petugas tersebut karena kamera CCTV hanya mengarah kepada pintu sel.
Kemungkinan saat itu petugas melihat mayat Dedi yang terbujur kaku gantung diri. “Kita berikan kesempatan kepada wartawan untuk bisa melihat rekaman CCTV agar bisa mempersepsikan sendiri apa yang terjadi. Karena bisa jadi masih ada kecurigaan ketika kita hanya menyampaikan keterangan biasa,” kata Kapolres Budi Mulyanto.
Dia menambahkan, proses pengamanan calon tersangka sudah sesuai dengan SOP. Pengawasan memang tidak bisa terus menerus karena dapat membahayakan keselamatan petugas juga. Dia berharap masyarakat dapat menilai dengan benar.
“Berdasarkan keterangan dari beberapa saksi saat ditangkap masyarakat dan dibawa ke sini (Mapolsek Giri. Red), ada indikasi pelaku sedang menggunakan pil trels. Kemungkinan dia paranoid dan takut jika berbagai macam kejahatannya akan terbongkar. Karena itu dia memilih bunuh diri,” tegasnya (radar)