Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dikeramatkan, Dua Mesin Mati, Pekerja Mendadak Sakit

apakKicau burung terdengar saling bersahutan. Itu seolah menyambut setiap pengunjung yang datang di kawasan Wanawisata Rowo Bayu di Dusun Sambungrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon.

Sebuah telaga berair bersih membuat alam di atas bukit itu menjadi tambah asri. Karena udara sangat sejuk ditambah pepohonan yang terlihat hijau, suasana dilokasi menjadi sangat segar.

Apalagi, aroma hutan pinus yang khas menjadikan pikiran tenang. Itulah sekilas suasana ketika berada di kawasan hutan yang dikelola KPH Perhutani Banyuwangi Barat, Namun demikian, di balik keindahan panorama Wanawisata Rowo Bayu itu tersimpan banyak misteri, mistik, dan klenik.

Sebagian warga mempercayai di lokasi itu ada petilasan Prabu Tawang Alun. Lokasi itu juga merupakan lokasi perang Puputan Bayu. Perang itu merupakan pertarungan habis-habisan rakyat Blambangan melawan Belanda tahun 1771.

Sampai saat ini Wanawisata Rowo Bayu dipercaya memiliki kekuatan gaib. Itu masih dipercaya sebagian warga hingga kini, terutama yang tinggal di sekitar lokasi wisata tersebut. “Ada kekuatan.” cetus Suparman, 60, salah satu warga yang ikut membersihkan pohon beringin yang ambruk itu.

Pohon beringin dan apak yang tumbang itu berumur ratusan tahun. Selama ini kedua pohon yang menyatu itu dianggap bukan pohon biasa. “Pohon itu tidak mudah di bersihkan,” terangnya. Suparman mengaku ikut membersihkan kedua pohon yang tumbang pertengahan Februari 2015 itu menggunakan gergaji mesin.

“Tiba-tiba mesin chainshow mati. Saya mencoba menghidupkan hingga beberapa kali, tapi tetap tidak bisa.” katanya. Karena mesin chainshow tiba-tiba macet, esok harinya KRPH Bayu, KPH Perhutani Banyuwangi Barat, Slamet Pujiono, 48, mencari gergaji mesin lain untuk memotong kedua pohon yang berdiameter sekitar 300 centimeter itu.

“Kurang dari tiga jam, gergaji mesin itu mati dan tidak bisa digunakan,” terangnya. Dua chainshow yang digunakan tiba-tiba macet. Supannan pun mulai curiga pohon raksasa yang tumbang itu memiliki kekuatan yang tidak bisa dinalar manusia.

“Saya melanjutkan pembersihan dengan kapak dan parang,” ujarnya. Setelah bekerja menggunakan peralatan seadanya itu, malam harinya tubuh lelaki paro baya itu meriang. Sekujur tubuhnya terasa pegal-pegal. Semula dikira karena kelelahan dan akibat perubahan cuaca.

‘Saya itu kalau sakit demam, minum obat dan dua hari sembuh. Tapi ini sudah dua minggu belum sembuh juga,” cetusnya. Sampai saat ini Suparman mengaku setiap malam kepalanya pusing dan cenat-cenut seperti akan jatuh.

Tidak hanya itu, setiap tidur sering mimpi aneh, seperti didatangi lelaki tua berjenggot panjang berpakaian serba putih. “Pernah mimpi didatangi sosok perempuan cantik.” ungkapnya. Karena sakit dan sering bermimpi ditemui orang aneh, Suparman tidak lagi berani memotong kayu apak dan beringin yang ambruk itu.

“Daripada teru-terusan sakit dan mimpi aneh medingan tidak usah ikut memotong pohon itu,” kata bapak dua anak itu. Kejadian aneh itu juga dialami Slamet Pujiono, selaku KRPH Bayu. Sejak pohon apak dan beringin raksasa itu ambruk dia sering kali menjumpai peristiwa aneh.

“Banyak yang aneh-aneh. Kami akan minta bantuan paranormal,” ujurnya. Kabar Suparman yang sakit dan sering ditemui orang aneh melalui mimpi itu langsung menyebar di perkampungan tersebut. Warga pun banyak yang menolak menebang pohon raksasa tersebut. “Padahal, kami sudah berikan batang pohon beringin dan apak itu, tapi tidak ada yang mau,” Katanya. (radar)