Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dilengkapi Water Cannon, Seluruh ABK Dipersenjatai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KN-Grantin-P211-dari-Pangkalan-Tanjung-Perak-Surabaya-akan-stand-by-di-Selat-Bali-selama-Lebaran-berlangsung.

DATANG sejak empat hari lalu, KN Grantin dengan nomor lambung P211 itu terus stand by di perairan Selat Bali. Rencananya, kapal yang masih kinyis-kinyis buatan Batam tahun 2015 ini akan berada di Banyuwangi  selama tiga bulan ke depan.

Kapal dengan panjang 45 meter dan lebar 7,8 meter ini sebelumnya berada di Pangkalan Laut Tanjung Perak Surabaya. Melihat arus mudik jalur laut di Selat Bali yang selalu padat saat Lebaran, kapal ini di-BKO-kan di Selat Bali untuk sementara  waktu ini.

Selain memberikan pengamanan para penumpang kapal, KN Grantin disiagakan juga untuk menegakkan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran laut dan pantai. Meski secara khusus Selat Bali menjadi fokus  pengamanan saat angkutan Lebaran 2016,  kapal ini juga memiliki tugas pokok dan fungsi untuk memberikan pengamanan laut di Selat Lombok, Laut Jawa, dan Selat Makasar.

Bahkan bila perlu KN Grantin juga melaksankan patroli di perairan Samudera Hindia. ”Khusus Lebaran 2016, KN Grantin P211 akan sandar di Pelabuhan  Tanjung Wangi, Banyuwangi,” jelas Kapten  KN Grantin, Moch. Firmawan.

Firmawan menjelaskan, kapal baru milik Kemenhub RI ini memliki kecepatan maksimal sampai 24 knot dengan speed rata-rata bisa mencapai 18 knot. Meski berukuran cukup besar, kapal ini didesain khusus untuk patroli  reaksi cepat apabila terjadi suatu hal yang  tidak diinginkan di dalam pelayaran laut.

Terbukti dalam simulasi yang digelar Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi tiga hari lalu, KN Grantin mampu bereaksi cepat untuk memadamkan kapal yang terbakar di Selat Bali. Saat simulasi kebakaran yang diaksanakan di Selat Bali, kapal ini mampu memdamkan api dengan cepat menggunakan water cannon  yang memang sudah terpasang di bagian  kapal.

Selain itu, karena kapal ini didesain khusus untuk melakukan penindakan kejahatan laut, maka seluruh anak buah kapal (ABK) kapal juga dipersenjatai. Senjata yang digunakan para ABK antara lain senjata jenis revolver laras panjnag dan pendek.

Rencananya kapal ini akan dipasangi sebuah senjata di lambung kapal untuk mengantisipasi kejahatan di laut. Senjata yang akan dipasang adalah jenis metraliur. ”Senjata masih belum terpasang karena kapal ini masih  baru. Rencananya kaliber 12,7 SS. Kapal ini  didesain untuk melakukan penyergapan apabila  terjadi kejahatan laut” tandas Firmawan.

Kelengkapan persenjataan ini sangat penting,  karena kapal ini juga ditugaskan untuk menghalau para perompak yang bisa saja terjadi di Selat Bali. ”14 ABK kita wajib bisa  melakukan penyelaman. Sebelumnya kapal  ini juga pernah ditugaskan di Larantuka dan acara Paska Larung Agung. KN Grantin saat KMP Rafelia II tenggelam juga disiagakan di Selat Bali sebelumnya,” pungkasnya. (radar)