Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dishub Jatim Usul Jalur Banyuwangi-Situbondo Diperlebar

dishub-jatim-usul-jalur-banyuwangi-situbondo-diperlebar
Dishub Jatim Usul Jalur Banyuwangi-Situbondo Diperlebar

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur mengusulkan pelebaran jalan di jalur Banyuwangi-Situbondo, tepatnya di jalur Watu Dodol hingga Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.

Usulan tersebut ditujukan kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa-Bali, seperti yang disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, I Komang Sudira Atmaja.

“Ini merespons kemacetan signifikan yang terjadi beberapa waktu lalu,” kata Komang, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: Kemacetan Ekstrem di Pelabuhan Ketapang, Kendaraan Mengular hingga Perbatasan Banyuwangi-Situbondo

Selain itu, usulan tersebut menindaklanjuti usulan serupa yang pernah disampaikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kepada BBPJN untuk pelebaran jalan dari Watu Dodol hingga Rogojampi.

Hingga saat ini, pengerjaan masih dari Kecamatan Rogojampi hingga Pelabuhan Ketapang, dan masih beberapa kilometer lagi untuk sampai ke Watu Dodol.

“Pelebaran ini untuk mengatasi kejadian antrean kendaraan yang meluber hingga ke jalan,” ujar Komang.

Ia menuturkan bahwa pelebaran jalan masih cukup memungkinkan, dengan tambahan lebar bisa berkisar dua hingga empat meter sesuai kondisi jalan.

Saat ini, lebar jalan berkisar tujuh meter, nantinya akan bisa sampai 10 meter bahkan 14 meter.

Selain itu, jika diperlebar, nanti ada empat lajur yang bisa digunakan secara maksimal oleh kendaraan yang mengantre menuju Banyuwangi tanpa menghambat kendaraan yang mengarah ke luar Banyuwangi.

Baca juga: Sopir Mengantuk, Avanza Tabrak Alat Berat di Jalan Banyuwangi-Situbondo

Satu sisi digunakan untuk kendaraan dengan penundaan keberangkatan, dua lajur untuk antrean, sementara satu lajur lainnya untuk kendaraan yang akan menuju Situbondo.

“Kita koordinasikan lebih lanjut semoga tidak sampai di tahun 2026 prosesnya. Karena harus disurvei dulu untuk kemudian direncanakan untuk pengerjaan tahun 2026,” katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini