Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Diwaduli Pasar Sepi Pembeli

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

diwaduliBANYUWANGI – Calon Gubernur Jatim, Soekarwo, menyapa konstituen di Banyuwangi kemarin (14/8). Di Bumi Blambangan, pria yang karib disapa Pakde Karwo itu menyempatkan diri berbincang langsung dengan para pedagang di Pasar Banyuwangi. Kedatangan Soekarwo tidak disia-siakan para peda gang pasar induk Kota Gandrung tersebut untuk me nyampaikan unekunek nya. Salah satunya ter kait sepinya aktivitas per dagangan di dalam pasar.

Sebab, banyak pe dagang yang menjajakan dagangan di tepi jalan raya depan pa sar tersebut, yakni Jalan Satsuit Tubun, Banyuwangi. “Tolong dengarkan keluhan kami. Sejak beberapa tahun terakhir dagangan kami sepi pembeli. Konsumen lebih memilih berbelanja di tepi jalan, tidak masuk ke pasar,” pinta seorang pedagang. Mendengar permintaan tersebut, Soekarwo mengaku akan menyampaikan kepada Bupati Abdullah Azwar Anas agar melakukan penertiban.

“Yang di permasalahkan bukan sepi pembeli. Tetapi, sepi perdagangan di dalam pasar. Sebab, banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Saya kira ini tinggal pe nertiban. Nanti (kemarin) saya sampaikan kepada bupati,” janjinya. Selain itu, Soekarwo menekankan perlunya stabilitas harga di pasar Sebab, menurut dia, harga barang- ba rang yang cenderung fluk tuatif menyulitkan rakyat kecil. Selain itu, pihak yang paling merasakan dampak negatif infl asi adalah masyarakat ba wah.

“Di Jawa Timur akan di ben tuk semacam Baperstok yang bekerja sama dengan Ba dan Usaha Logistik (Bulog),” cetusnya. Usai berdialog dengan pe dagang dan konsumen, Soekarwo be ramah tamah dengan Bupati Anas di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Setelah itu, pria berkumis tersebut menggelar per temuan dengan para peta ni, nelayan, tukang becak, pe ngurus koperasi wanita (kopwan), dan guru madrasah di Ge dung Wanita Paramitha Kencana Banyuwangi.

Di hadapan ratusan pen dukung yang memadati Gedung Wa nita Paramitha Kencana, pria yang menjabat Gubernur Jatim periode 2009-2014 itu memaparkan, pihaknya te lah melakukan kebijakan memberikan bantuan kepada koperasi, misalnya koperasi wa nita, koperasi nelayan, dan lain-lain. “Koperasi harus di berdayakan agar tidak ada lagi bank tithil yang meng ge rogoti ekonomi rakyat ke cil. Bayangkan, bunga yang diberlakukan bank tithil sangat b e sar, yakni 120 persen,” pungkasnya. (radar)