Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Enam Hotel di Banyuwangi Tutup Imbas Corona

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Detikcom

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi telah melakukan penutupan destinasi wisata sebagai langkah antisipasi penularan Virus Corona atau COVID-19.

Dilansir dari Detikcom, penutupan sejak bulan Maret 2020 ini berimbas pada kunjungan wisatawan dari luar daerah maupun mancanegara. Dan sudah pasti, hotel-hotel sepi dan sebagian melakukan penutupan sementara imbas Covid-19.

Menurut data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, penurunan jumlah kunjungan wisatawan saat pandemi Virus Corona hampir mencapai 100 persen.

Tentunya, sepinya kunjungan wisatawan berdampak pada menurunnya okupansi di seluruh hotel yang ada di Banyuwangi. Bahkan enam hotel, empat di antaranya hotel berbintang, memilih menutup sementara operasional hotel.

“Ada 6 hotel yang tutup sementara. Dari enam hotel itu, empat di antaranya hotel berbintang yakni Hotel Ilira, Ketapang Indah, Grand Harvest, dan Ijen Joglo, sisanya hotel melati,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwitasa Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, Minggu (5/4/2020).

“Hotel bintang memilih tutup karena okupansi hotel mengalami penurunan yang sangat luar biasa. Hasil laporan kawan-kawan di lapangan penurunannya mencapai sekitar 80-90 persen,” imbuhnya.

Ditutupnya sejumlah hotel di Banyuwangi juga sebagai langkah antisipasi pihak hotel akan penyebaran Virus Corona yang dimungkinkan terjadi dari banyaknya kunjungan tamu dari luar daerah.

Bahkan dampak Virus Corona, satu hotel berbintang memiliki 163 kamar yang baru selesai dibangun batal launching pada pertengahan bulan Maret lalu.

Terkait dengan kebijakan itu, operasional hotel juga dihentikan, tidak menerima tamu selama kurun waktu yang tidak bisa ditentukan hingga wabah covid-19 ini benar-benar dapat teratasi.

“Hotel Kokoon yang baru saja dibangun juga batal dilaunching karena sesuai surat edaran Gubernur maupun Bupati, segala aktifitas berkumpul harus ditiadakan. Hotel ini masuk kategori hotel bintang 4,” kata pria yang akrab dipanggil Bramuda tersebut.

Bramuda menambahkan, melihat perkembangan jumlah warga yang positif terjangkit corona di Indonesia semakin bertambah, tidak menutup kemungkinan hotel lain di Banyuwangi menutup operasional hotel.

Meski menutup sementra operasional hotel, namun tidak ada laporan adanya PHK yang dilakukan oleh pihak manajemen hotel terhadap karyawannya. Sebab sebagaian besar manajemen hotel menerapkan skema kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi seluruh karyawan.

“Ada pula dari sejumlah hotel yang tutup tetap mempekerjakan karyawannya di kawasan hotel namun dalam sistem shift, sehari kerja sehari libur,” tambahnya.

Saat ini dari 77 hotel yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi, enam diantaranya memilih menghentikan operasional sebagai langkah preventif pencegahan Virus Corona.

“Sementara tempat wisata maupun agenda Banyuwangi Festival tetap kita hentikan,” kata Bramuda.

“Rencana awal sampai April, tapi nanti dilihat kalau perkembangan virus corona ini berangsur membaik tentu ada evaluasi. Tapi kalau masih belum kondusif bukan tidak mungkin penutupan tempat wisata dan penundaan agenda Banyuwangi Festival akan diperpanjang,” pungkasnya.