BANYUWANGI, KOMPAS.com – Masyarakat Indonesia belakangan gaduh terkait penarikan royalti untuk musik yang diperdengarkan di tempat usaha.
Polemik tersebut memicu gelombang sikap para pelaku usaha yang ramai-ramai enggan memutar lagi lagukarya musisi Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan.
Namun, kegaduhan tersebut tak dirasakan semua pihak, salah satunya Hotel Kokoon yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebab, manajemen lebih mengutamakan memperdengarkan instrumen musik ketimbang lagu.
Baca juga: Pilih Stop Berkomentar Soal Polemik Royalti, Ari Lasso: Hidupku Kembali Normal
Instrumen musik tradisional mengalun dengan tenang, menciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjung.
“Musik instrumental lebih netral, menenangkan, dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan tamu,” kata Assistant Marketing Communication Kokoon Hotel Banyuwangi, Evelyn Mey Fanny, Jumat (22/8/2025).
Selain itu, instrumen musik melantun tanpa mengganggu percakapan maupun aktivitas tamu untuk menghadirkan ambience yang nyaman dan elegan bagi pengunjung.
Dimulai dari area lobi, tamu akan diperdengarkan instrumen musik daerah khas Banyuwangi.
Baca juga: Belum Semua Hotel di Surabaya Kena Tagihan Royalti Musik dari LMKN
Begitu juga di area restoran. “Ini sudah diaplikasikan sejak awal hotel opening,” tutur Evelyn.
Hotel yang berlokasi di Kecamatan Kabat tersebut tak terpengaruh gaduh tarikan royalti di tempat usaha.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Meita memuji instrumen musik tradisional yang diperdengarkan hotel.
“Tujuan kita ke hotel kan memang ingin tenang ya, musik pilihannya saya rasa tepat juga karena buat nyaman dan tradisional,” ujarnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!