Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gagal Cari Rujukan, Pasien Meninggal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Puskesmas Sudah Tangani sesuai SOP

MUNCAR – H Rofiah, 56, warga Dusun Tegalpare, Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, meninggal dunia saat menjalani rawat inap di Puskesmas Sumberberas, Kecamatan Muncar, karena menderita vertigo Selasa sore lalu (7/4).

Meninggalnya pasien itu sempat membuat pihak keluarga kecewa. Sebab, mereka kesulitan mendapat surat rujukan kerumah sakit. Padahal, kondisi ibu paro baya itu sudah drop. “Saat kondisinya memburuk, kita ingin membawa ke rumah sakit,” cetus Irwan, 47, salah satu anggota keluarga pasien.

Menurut Irwan, saudaranya masuk UGD Puskesmas Sumberberas pada Senin siang (6/4) dengan keluhan sakit kepala. Setelah diperiksa dokter, ternyata pasien menderita vertigo. “Sempat dirawat petugas kesehatan, tapi tidak ada perubahan,” terangnya.

Melihat kondisi pasien yang tidak kunjung membaik, jelas dia, keluarga berupaya membawa pasien ke rumah sakit. Tetapi, itu gagal dilakukan karena tidak mendapat surat rujukan dari pihak puskesmas. “Kata petugas, dokter tidak ada,” ungkapnya.

Salah satu petugas kesehatan di Puskesmas Sumberberas, dr. Prameidya Primaniar, mengatakan saat datang ke puskesmas, pasien itu mengeluh sakit kepala. Setelah dilakukan pemeriksaan dan tes laboratorium, pasien itu ternyata mengalami vertigo.

“Kita sudah berikan pelayanan dengan baik dan sesuai prosedur,” terangnya. Mengenai surat rujukan yang tidak diberikan, dokter Niar, sapaan dr. Prameidya Primaniar, menjelaskan, berdasar ketentuan dari BPJS mengenai 144 jenis penyakit yang mampu ditangani di puskesmas, maka tidak serta merta pasien bisa dirujuk ke rumah sakit.

“Apalagi, kondisi pasien mulai membaik,” katanya. Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, melalui Kepala Bidang (Kabi) di Pelayanan Kesehatan dan Farmasi.

Mujito, membantah jika pelayanan di Puskesmas Sumberberas buruk dan mekanisme mengurus surat rujukan berbelit-belit. Di mata Mujito, pelayanan kesehatan di Puskesmas Sumberberas sangat optimal. Malahan, perkembangannya sangat bagus.

Bila sebelumnya hanya mampu menampung lima pasien rawat inap, kini sudah mampu menampung 10 hingga 12 pasien rawat inap. Di puskesmas yang melayani rawat inap, jelas dia, tidak ada dokter jaga. Yang ada hanya dokter on call.

Dokter akan datang jika dipanggil dalam kondisi tertentu. “Dokter jaga itu yang ada hanya di rumah sakit,” terangnya. Hasil penelusuran yang dilakukan Dinkes, lanjut dia, tidak ada kesalahann yang dilakukan tim dokter di Puskesmas Sumberberas.

Semua sudah dilakukan dengan baik berdasar standar operasional prosedur (SOP). “Kalau pasien meninggal itu kanena takdir dan kehendak yang mahakuasa” dalihnya. (radar)