KOMPAS.com – Kereta Api (KA) Sri Tanjung relasi Lempuyangan – Banyuwangi sempat berhenti imbas gempa bumi magnitudo 5,7 yang mengguncang Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 16.15 WIB.
Salah seorang penumpang KA Sri Tanjung, Ismail (32) mengatakan, kereta yang ditumpanginya berhenti mendadak di daerah Klakah, Lumajang, Jawa Timur.
“Penumpang bertanya-tanya, ‘ini ada apa nih kok tiba-tiba berhenti’ gitu kan. Terus tiba-tiba ada kondektur yang datang menjelaskan bahwa ada gempa di daerah Banyuwangi yang membuat kereta berhenti,” kata Ismail saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/9/2025) sore.
Ia mengatakan, sejumlah penumpang yang kebingungan memilih untuk turun dari gerbong sembari menunggu. Ada yang merokok dan ada juga yang buang air kecil.
“Terus tapi enggak lama, pukul 16.37 WIB kereta sudah mulai jalan lagi.
Baca juga: Kereta Argo Parahyangan dan Sri Tanjung Jadi Favorit Turis Asing hingga September 2024
Ismail mengatakan, perjalanan KA Sri Tanjung menjadi terlambat lantaran berhenti mendadak karena gempa bumi. Saat dihubungi, kereta Sri Tanjung yang ditumpanginya baru melewati Stasiun Tanggul.
“Perjalanan terlambat sekitar sejam. Kereta yang semestinya sudah sampai Stasiun Kalisat ini baru sampai Stasiun Tanggul,” tambah Ismail.
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan, PT KAI Daop 9 Jember langsung melakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) untuk seluruh kereta api yang sedang berjalan sebagai langkah antisipasi dan demi menjaga keselamatan perjalanan. Pemberhentian kereta api diberlakukan termasuk kepada KA Sri Tanjung.
Cahyo mengatakan, langkah ini dilakukan sambil menunggu laporan kondisi prasarana dari para Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan Rel dan Jembatan (KUPT JJ) di sepanjang lintas terdampak.
“Pukul 16.50 WIB, PT KAI Daop 9 Jember menerima informasi dari unit terkait bahwa seluruh jalur dan prasarana baik jembatan, terowongan dan sistem persinyalan di wilayah Daop 9 Jember dinyatakan aman. Dengan demikian, seluruh perjalanan kereta api dapat kembali berjalan dengan kecepatan normal sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Cahyo dalam keterangan resminya, Kamis (25/9/2025).
Baca juga: Stasiun Ketapang, Penghubung Transportasi Darat dan Laut di Banyuwangi
“Keselamatan merupakan prioritas utama kami. Begitu menerima informasi adanya gempa, kami segera melakukan koordinasi dan pemeriksaan menyeluruh terhadap jalur kereta api, jembatan, serta fasilitas operasi. Setelah dinyatakan aman, seluruh perjalanan KA kembali beroperasi normal,” tambah Cahyo Widiantoro.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember memastikan seluruh perjalanan kereta api di wilayahnya tetap aman pasca-gempa bumi yang mengguncang kawasan Banyuwangi dan sekitarnya pada Kamis (25/9) pukul 16.04 WIB.
Berdasarkan data BMKG, gempa berkekuatan magnitudo 5,7 tersebut terjadi pada pukul 16.04 WIB. Titik gempa berada di laut pada koordinat 7,82 lintang selatan dan 114,47 bujur timur dengan kedalaman 12 kilometer.
Lokasi pusat gempa berada 46 kilometer timur laut Banyuwangi, 54 kilometer tenggara Situbondo, 60 kilometer barat laut Jembrana, dam 125 kilometer barat laut Denpasar.
BMKG menyebutkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini








