Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gus Sholah Kunjungi Blokagung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

gus-sholahTEGALSARI – Pengasuh Pondok Pesantren tebuireng, Jombang, KH. Sholahudin Wahid atau Gus Sholah, menyatakan siap bertarung dalam Muktamar NU ke-33 yang akan digelar pada 1 hingga 5 Agustus 2015 di Jombang.

Pernyataan itu disampaikan oleh adik kandung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu saat mengadakan pertemuan dengan para pengurus PCNU Tapal Kuda di Pundak Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin malam (8/3). Dihadapan para kiai dan pengurus PCNU Tapal Kuda, Gus Sholah rnenyampaikan banyak persoalan kemasyarakatan itu bisa dimainkan oleh NU, seperti pertanian, kelautan, dan pendidikan. “Soal kemasyarakatan harus digarap dengan baik,” katanya.

Gus Sholah juga mengajak pada warga Nahdliyin untuk menata ulang paradigma yang selama ini berkembang kalau NU itu tidak bisa maju, tidak bisa satu suara, dan struktural tidak tertata rapi. “Kita harus membuang mitos NU tidak bisa di benahi, karena itu tidak benar katanya. Pada pengunjung paparannya, cucu pendiri NU, almarhum KH.Hasyim Asyari menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan menjadi ketua umum PBNU.

“Banyak kiai yang mendorong, salah satunya KH. Hasyim Muzadi.” ungkapnya. Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, KH. Ahmad Hisyam syafaat menyampaikan Gus Sholah ini merupakan anak ideologis dari pendiri Pondok Pesantren Tebuireng yang juga pendiri NU, KH Hasyim Asyari. Sudah selayaknya bagi kita untuk memilih trah Hadratus Syaih KH. Hasyim Asyari,” katanya.

Sementara itu, KH. Abdurrahman Usman, yang mendampingi Gus Sholah selama road show mengatakan, semua tokoh yang namanya telah muncul di media memiliki kapasitas yang sama. Namun, secara kompetisi dua nama yang menjadi rival terberat dari Gus Sholah adalah KH. Said Aqil Siradj dan KH. As`ad Ali. “Keduanya sangat kompetitif,” cetusnya.

Terkait pergulatan politik yang diprediksi akan berlangsung sengit, dia menegaskan untuk tidak menggunakan permainan uang dalam muktamar besok. ‘Kemenangan melalui money politic itu tidak berdaya.” katanya. Kiai Usman optimistis kepemimpinan Gus Sholah bisa membangun organisasi secara baik dan benar. Sebab, sepengetahuannya itu Gus Sholah orangnya disiplin dan diharapkan itu mampu membangun kekuatan organisasi. “Kami pilih konsolidasi di Banyuwangi ini karena keberhasilan rekam aspirasi yang dilakukan PCNU Banyuwangi dalam menjaring pemimpin daerah,” dalihnya. (radar)