Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Habib Persiapkan Pembunuhan

DIDUGA JADI OTAK: Habib saat diperiksa di Mapolres Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
DIDUGA JADI OTAK: Habib saat diperiksa di Mapolres Banyuwangi beberapa waktu lalu.

BANYUWANGI – Dugaan Muhammad Ali Hinduan alias Habib, 44, warga Dusun Krajan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, sebagai otak dan pelaku utama pembunuhan atas keluarga Rosan, 43, yang tinggal di Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, kayaknya mulai ada kejelasan. Itu semua terkuak setelah Habib yang dititipkan di Lapas Banyuwangi, dikonfrontir dengan Haedori Setiyawan, 45, temannya yang sudah tertangkap.

“Habib dan Haedori sudah kita konfrontir di lapas,” cetus Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Bagus Ikhwan C. Dalam konfrontir yang dilakukan oleh penyidik kejahatan dan kekerasan (jatanras) Satreskrim itu, polisi ingin menyesuaikan keterangan Habib dan Haedori mengenai orang yang membakar Rosan, Siti Jamilah, 38, istrinya, dan anak semata wayangnya Dery Pradana, 14. “Jawabannya belum sinkron, dalam konfrontir itu untuk menyesuaikan,” katanya.

Saat dikonfrontir, Haedori yang kini telah divonis 18 tahun penjara dalam kasus pembunuhan ini, kepada penyidik mengaku tidak tahu yang membakar ketiga korban bersama mobilnya. “Haedori mengaku tidak tahu,” jelas Kasubnit Jatanras, Aiptu Abdurrahman. Bagaimana dengan Habib? Tersangka yang ditangkap saat akan chek in di sebuah hotel di Pasuruan itu membantah dirinya yang membakar. Tapi, mengakui yang menyopiri mobil Isuzu Panther dari rumah korban hingga lokasi pembakaran di jalan sepi Desa Kluncing, Kecamatan Licin.

“Kata Habib, yang membakar itu Siwan,” ungkap Abdurrahman. Dalam konfrontir itu, Habib bukan hanya mengakui yang menyopiri mobil sebelum korban dibakar, tapi juga mengakui telah mempersiapkan rencana pembunuhan terhadap keluarga Rosan. “Dalam pemeriksaan, Habib telah mengakui yang mempersiapkan dan menyopiri mobil saat akan dibakar,” sebutnya.

Seperti diberitakan, pada 4 Mei 2011lalu, pembunuhan tragis terjadi di sebuah rumah milik Rosan di Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Dalam pembunuhan itu, Rosan bersama istrinya, Siti Jamila, dan anaknya Deri Pradana, dibantai dengan keji. Jenazah satu keluarga itu oleh para pelaku dibawa ke kawasan sepi tepi jalan Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi.

Di tempat itulah, ketiga korban yang diduga ada yang masih hidup dibakar bersama mobilnya. Awalnya, identitas ketiga korban tersebut menjadi misteri. Namun setelah ditelusuri jejak dan riwayat kepemilikan mobil yang terbakar, akhirnya diketahui kendaraan roda empat itu miliki keluarga Rosan dari Desa Karangsari. Polisi juga menemukan celana dalam dan sebuah kartu servis mobil sekitar lima meter dari lokasi mobil tersebut.

Hal ini juga diperkuat dengan temuan bercak darah yang masih baru di rumah korban. Akhirnya, polisi menyimpulkan bahwa tiga jenazah yang hangus di dalam mobil itu adalah keluarga Rosan. Beberapa hari setelah kejadian, polisi berhasil menangkap Haedori Setiawan dan Andi Azis. Sedang dua pelaku lainnya Habib dan Siwan berhasil kabur. Hampir setahun menghilang, Habib akhirnya berhasil dibekuk oleh anggota Polres Banyuwangi saat akan chek in di Hotel Wisma Karya, Jalan Sukarno-Hatta, Pasuruan, sekitar pukul 16.15, Selasa (8/5) lalu. (radar)