Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Beras Dongkrak lnflasi Bulan Maret

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

inflasiBANYUWANGI – Gejolak harga beras yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir berdampak pada meningkatnya angka inflasi. Pada Februari Banyuwangi mengalami deflasi hingga 1,02 persen. Namun, pada Maret terjadi inflasi hingga 0,09 persen.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi menyebutkan, inflasi maret dipicu meroketnya beberapa harga kebutuhan bahan pokok (sembako). “Kenaikan harga beras memberikan konstribusi paling dominan disusul bawang merah, ikan tongkol, dan bensin,” ujar Kepala BP, S. Muhammad Amin.

Naiknya harga beras sebesar 3,11 persen menyumbang inflasi hingga 0,22 persen. Meski maret luas panen padi mulai meningkat, kata Amim, tapi tidak diimbangi dengan stabilnya harga beras. “Karena luas panen meningkat, harga gabah kering panen turun cukup signifikan dari Rp 4.700 menjadi Rp 3.800 per kilogram,” sebut Amin.

Akibatnya rata-rata harga beras pada Maret masih lebih tinggi 3,11 persen dibanding bulan sebelumnya. Demikian pula dengan bawang merah yang naik cukup signfikan sekitar 43, 17 persen, memberikan andil naiknya inflasi hingga 0,17 persen.

Naiknya bawang merah itu, kata Amin, akibat berkurangnya suplai atau stok dipasar. Defisit stok tersebut dimungkinkan akibat berkurangnya luas panen bawang merah. Petani beralih menanam cabai rawit dengan harapan keuntungan tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, bensin yang naik sekitar 3,99 persen berkontribusi sekitar 0,17 persen pada laju inflasi bulan Maret. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bensin dan solar disebabkan menguatnya harga minyak mentah dunia dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Keadaan ini secara otomatis memberikan efek domino terhadap harga barang dan jasa akibat kenaikan biaya transportasi. Inflasi bulan Maret 2015 tertahan oleh deflasi penurunan harga tiket kereta api per awal Maret.

‘Turunnya tarif tersebut merupakan kesepakatan antara Dirjen Perkeretaapian dengan PT. KAI (persero). inflasi juga ditahan oleh deflasi tarif listrik yang turun. Seperti diketahui, pada bulan Maret lalu, PT. PLN (persero) kembali melakUkan penyesuaian tarif tenaga listrik yaitu penurunan tarif listrik pada 10 golongan tarif listrik non subsidi. (RADAR)