Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Hasil Otopsi Keluar, Ini Penyebab Kematian Buhani

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Penyebab kematian Buhani (37), warga Lingkungan Watu Ulo RT 02/RW II Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, tersebut masih menjadi tanda tanya. Belum bisa dipastikan apakah perempuan ini meninggal akibat terjatuh ataukah karena penyebab lain.

Akan tetapi, secara medis kematian buhani disebabkan adanya pendarahan di bawah selaput otak dan di dalam otak. Polisi kini masih terus bekerja keras melakukan penyelidikan kasus ini.

Kapolsek Glagah, AKP Ibnu Mas’ud menyatakan, pihaknya masih belum bisa berkomentar banyak terkait kejadian tersebut. Sebab hingga saat ini pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih berjalan. Pihaknya sedang mengumpulkan keterangan sebanyak-banyaknya dari saksi.

Menurutnya, sejak menerima laporan terkait kejadian itu, penyidik sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Tidak terkecuali dua keluarga korban yang disebut-sebut terlibat pertengkaran dengan korban pagi hari sebelum korban ditemukan tak bernyawa.

“Sudah kami mintai keterangan tadi malam, ada beberapa saksi yang sudah kami periksa,” jelasnya Rabu  (11/4/18) sore.

Tidak hanya itu, lanjut Ibnu Mas’ud, pihaknya bersama tim dari Polres Banyuwangi juga kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP ulang dilakukan untuk lebih memperdalam petunjuk yang mungkin ditemukan di lokasi kejadian.

Dikonfirmasi terpisah, Dokter Forensik RSUD Blambangan, dr. Solakhudin hasil otopsi yang dilakukan pada korban ditemukan adanya pendarahan di bawah selaput otak maupun di dalam otak. Pendarahan itu diakibatkan adanya luka atau trauma tumpul pada daerah kepala.

“Jadi penyebab kematiannya kalau menurut saya adalah perdarahan di bawah selaput otak maupun di dalam otak,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon.

Karena sampai terjadi perdarahan di dalam otak, lanjutnya, bisa dipastikan benturannya keras. Kalau benturannya tidak keras, kata Solakhudin, tidak mungkin terjadi perdarahan seperti itu. “Karena otak kan dilindungi tengkorak,” pungkasnya.