Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Juara Tahfi dzul Quran Dijanjikan Beasiswa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TEGALDLIMO – Pembukaan musabaqah antar pondok pesantren ke-15 resmi dibuka Jumat malam (15/5) oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Fadl, Dusun Kaliagung, Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, itu berlangsung meriah.

Ribuan santri dari seantero Banyuwangi tumplek blek memadati halaman Ponpes Al- Fadl, tempat dilaksanakannya pembukaan musabaqah antar pondok pesantren se-Kabupaten Banyuwangi tersebut. Tenda dan kursi yang sudah disediakan panitia sampai penuh sesak, tidak muat menampung seluruh santri yang ingin menyaksikan langsung seremonial pembukaan acara rutin dua tahunan itu.

Meski harus berdiri menyaksikan acara dari layar lebar proyektor yang disediakan panitia, tidak menyurutkan ribuan santri untuk tetap bertahan. Dengan membawa bendera kebanggaan dari masing-masing pondok pesantren, para santri tampak tertib mengikuti acara demi acara hingga usai.

Ketua Rabithah Ma’ahidil Islamiyah (RMI) Banyuwangi, KH. Ahmad Munib Syafaat Lc dalam sambutannya mengatakan, kegiatan musabaqah antar pondok pesantren yang rutin dilaksanakan rutin dua tahunan oleh RMI di Banyuwangi, pertanda pondok pesantren mampu menunjukkan eksistensi dan kiprahnya dalam melakukan pembinaan, dan pengembangan diri santri.

Terutama dalam berbagai kegiatan yang dilombakan. “Sudah 30 tahun musabaqah ini tetap eksis, dan jumlah peserta tiap tahun terus bertambah,” ujarnya. Hingga Jumat malam (15/5) sebelum acara dibuka sudah terdaftar 2500 santri dari seluruh Banyuwangi ikut dalam musabaqah ke-15 tahun ini.

Tidak menutup kemungkinan pelaksanaan dua tahun mendatang, jumlahnya akan kembali bertambah dan bisa mencapai 3 ribu santri. Artinya, jumlah itu hampir menyamai jumlah kontingen pekan olahraga provinsi (porprov) Jatim.

Putra KH. Hisyam Syafaat itu juga menyinggung, sementara ini para pemenang musabaqah antar pondok pesantren terutama juara tahfidzul Quran hanya diberi trophy dan  piagam. Dia berharap, Bupati Anas bisa memberikan hadiah uang pembinaan bagi para juara.

“ Danang saja lomba nyanyi juara satu diberi hadiah umrah, masak hafal Al-Quran tidak diberi hadiah,” singgungnya. Tidak ingin malu di hadapan ribuan santri dan pengasuh pondok pesantren yang hadir dalam acara pembukaan tersebut.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas langsung menyinggung hadiah yang akan diberikan kepada juara musabaqah antar pondok pesantren. Terutama bagi juara tahfidul Quran atau hafal Al- Quran. “ Bagi juara satu, hafadz dan hafidzhah pemkab akan berikan hadiah beasiswa kuliah sampai lulus,” cetus Anas disambut tepuk tangan hadirin.

Dalam sambutannya Bupati Anas banyak menyinggung keberhasilan Banyuwangi yang hampir 5 tahun dipimpinnya. Menggunakan bantuan LCD proyektor, Bupati Anas memamerkan kekayaan Banyuwangi melalui tayangan video Discovery Banyuwangi dan Banyuwangi Internasional Tourism Paradise. “

Dalam tayangan film ini saya tidak meninggalkan budaya pondok pesantren, yakni perempuan berkerudung, coba Anda cermati,” katanya. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, Bupati juga berpesan kepada pengasuh pondok pesantren di Banyuwangi agar mereaktualisasi cara berdakwah terbaru dengan menggunakan internet, seperti Facebook, twitter, dan berbagai media sosial lain.

Pemkab sangat mengapresiasi penyelenggaraan musabaqah antar pondok pesantren yang digagas RMI itu. Bahkan, sebagai bentuk apresiasinya Pemkab menggelar Festival Santri yang akan dilaksanakan pada 29 Agustus mendatang.

Anas berharap pada festival santri ini, seluruh potensi dan tradisi- tradisi yang ada di pondok pesantren bisa dimunculkan. “Kegiatan ini bisa menjadi awal untuk mempersiapkan festival santri mendatang,” pungkas Anas. (radar)