JAKARTA, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember tengah menjajaki rencana pembukaan rute baru kereta api Banyuwangi–Bandung pulang pergi (PP).
Langkah ini menjadi upaya untuk membuka akses transportasi langsung antara dua destinasi wisata unggulan Indonesia, yaitu Banyuwangi di ujung timur Pulau Jawa dan Bandung di Jawa Barat.
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan, rute baru tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat sekaligus menciptakan pengalaman wisata baru lintas provinsi.
Baca juga: Tiket Kereta untuk Desember Belum Bisa Dipesan, Ini Penjelasan KAI
“Rute baru itu diharapkan menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus menciptakan segmen wisata baru dari ujung timur Jawa dari Stasiun Ketapang di Banyuwangi hingga pusat wisata dan budaya Jawa Barat di Stasiun Bandung,” ujar Cahyo Rabu (5/11/2025), dikutip dari Antara.
Menurut Cahyo, perjalanan dari Banyuwangi ke Bandung memiliki potensi menjadi rute wisata panoramik yang menarik, mengingat jalur selatan Jawa dikenal dengan pemandangan alam yang hijau dan eksotis.
“Masyarakat bisa membayangkan memulai hari dari Ketapang di Banyuwangi untuk melihat matahari terbit di perairan Selat Bali, lalu menikmati perjalanan panjang menyusuri jalur selatan Jawa hingga tiba di Bandung, kota sejuk yang dipeluk pegunungan dan kreativitas,” tuturnya.
Cahyo menjelaskan, saat ini belum tersedia layanan kereta api langsung dari Stasiun Ketapang (Banyuwangi) menuju Stasiun Bandung.
Penumpang yang ingin menuju Bandung masih harus transit di Surabaya, sehingga rute baru ini akan menjadi jalur langsung pertama yang menghubungkan dua daerah wisata besar tersebut.
“Rute baru itu diharapkan menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus menciptakan segmen wisata baru dari ujung timur Jawa hingga pusat wisata dan budaya Jawa Barat,” ujarnya.
Berdasarkan data KAI Daop 9 Jember, mobilitas masyarakat di wilayahnya menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir.
Selama periode Januari–Oktober 2024, jumlah penumpang yang berangkat dari Daop 9 mencapai 1.594.654 orang, sedangkan penumpang yang tiba sebanyak 1.630.267 orang, dengan total 3.224.921 orang.
Pada periode yang sama tahun 2025, jumlah penumpang meningkat menjadi 1.887.249 orang berangkat dan 1.924.098 orang tiba, atau total 3.811.347 orang.
“Terjadi pertumbuhan 18 persen baik untuk penumpang berangkat maupun tiba. Peningkatan itu menegaskan bahwa kebutuhan mobilitas masyarakat terus berkembang dan KAI menjawab peluang tersebut melalui inovasi layanan,” kata Cahyo.
Perkuat Konektivitas Wisata, Pendidikan, dan Ekonomi
Cahyo menambahkan, Banyuwangi dikenal dengan destinasi alam dan budaya seperti Kawah Ijen, Alas Purwo, serta wisata pantai, sedangkan Bandung merupakan pusat wisata alam, kuliner, pendidikan, dan fesyen kreatif.
Konektivitas langsung antara dua daerah ini diyakini mampu memperkuat sektor wisata sekaligus mendorong pergerakan ekonomi dan pendidikan.
Page 2
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app






