DENPASAR, KOMPAS.com – Rencana pengoperasian kapal cepat dari Banyuwangi menuju Denpasar, Bali digadang-gadang akan mulai beroperasi mulai bulan ini.
Namun ternyata sampai saat ini belum melibatkan Pemerintah Kota Denpasar secara resmi.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Menurut Jaya, hingga saat ini belum ada pembahasan ataupun penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Kota Denpasar dengan pihak terkait.
Meskipun pelabuhan tujuan kapal cepat tersebut berada di wilayah Denpasar, Bali.
“Saat kami ke Surabaya untuk menghadiri APEKSI, Ibu Gubernur dan Wakilnya memang sempat menyampaikan bahwa akan ada pengoperasian kapal cepat ini,” kata Jaya.
Baca juga: Gubernur Koster: 400 Biro Perjalanan dan Sewa Mobil Dikuasai Warga Asing tapi Tak Berkantor di Bali
“Tapi sampai sekarang, belum ada penandatanganan kerja sama karena bagaimanapun juga pelabuhannya berada di wilayah kami, di Denpasar,” ujar dia.
Ia mengaku belum menerima informasi resmi maupun komunikasi langsung dari pihak operator kapal atau instansi terkait mengenai rencana tersebut.
“Kami masih menunggu informasi. Sampai sekarang belum ada pembicaraan langsung ke kami,” ujar Jaya.
Termasuk terkait titik pelabuhan yang akan digunakan juga belum ada pembicaraan.
Sebelumnya, telah diberitakan bahwa dalam waktu dekat akan dibuka rute kapal cepat yang melayani jalur Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi menuju Pulau Serangan, Denpasar, Bali.
Kapal dengan kapasitas 300 penumpang ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2025.
Baca juga: Pria asal Banyuwangi Rela Habiskan Uang Rp 10 Juta demi Sehotel dengan Timnas di Bali
Mengutip informasi dari situs resmi Kominfo Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah meninjau kesiapan Pelabuhan Pengumpan Regional (PPR) Marina Boom Banyuwangi pada Jumat, 4 April 2025 lalu.
“Menjelang proses operasional, saya ingin mengecek kesiapan infrastruktur di Marina Boom. Nanti operatornya akan ke sini lagi mengecek kelengkapan-kelengkapan yang dibutuhkan,” kata Khofifah.
Ia juga menginstruksikan agar pelabuhan didesain dengan sentuhan khas Banyuwangi, khususnya pada area ruang tunggu penumpang.
Baca juga: Gubernur Koster Bentuk Tim Khusus, Audit Izin Usaha Pariwisata WNA di Bali
Senada dengan Gubernur Khofifah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menekankan pentingnya identitas lokal dalam infrastruktur transportasi publik di daerahnya.
Ia juga menyebut bahwa jalur laut ini diharapkan mampu memperkuat posisi Banyuwangi sebagai simpul logistik dan transportasi di Jawa Timur.
“Dari sisi pariwisata juga sangat menguntungkan karena wisatawan punya lebih banyak pilihan akses menuju Banyuwangi dengan waktu tempuh yang lebih singkat,” jelas Ipuk.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Wali Kota Denpasar: Belum Ada Kerja Sama Resmi Terkait Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.