Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kapal Cepat Marina Srikandi Kurang Diminati

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Turis asing naik kapal cepat Marina jurusan Bali di Pelabuhan Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari.

BLIMBINGSARI – Kapal cepat Marina Srikandi yang melayani jalur rintisan Banyuwangi-Bali kurang diminati. Setiap hari, jumlah penumpang sangat terbatas dan jauh dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.

Kapal cepat Marina Srikandi yang berangkat dari Pelabuhan Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, itu tersedia 72 seat. Dari jumlah kursi itu, setiap hari yang terisi rata-rata hanya delapan penumpang. “Paling tinggi penumpangnya 15 orang,” cetus Syahbandar Ketapang di Blimbingsari, Isani.

Menurut Isani, kapal cepat Marina itu masih dalam rintisan. Sehingga, banyak masyarakat yang belum mengetahui ada jalur laut menuju Bali dengan cepat. “Dari Blimbingsari ke Kedonganan (Bali), itu hanya butuh dua jam saja,” terangnya.

Selama ini, terang dia, penumpang yang naik kapal cepat Marina ini banyak turis asing. Mereka, sepertinya lebih senang pergi ke Bali dengan jalur laut karena penuh tantangan. “Penumpang domestik juga ada,” cetusnya.

Ditanya dampak yang akan timbul bila ada penerbangan Banyuwangi-Denpasar, Isani dengan nada yakin menyebut tidak akan berpengaruh. Sebab, kapal cepat Marina ini sudah punya penumpang tetap. “Banyak turis asing yang senang naik kapal laut,” cetusnya.

Salah satu kuli angkut kapal cepat Marina, Hariyanto mengatakan, jumlah penumpang setiap hari memang sepi. Dalam sehari, rata-rata penumpang di bawah 10 orang. “Malah pernah ke Bali hanya membawa satu penumpang saja,” terangnya.

Penumpang yang sepi itu, terang dia, juga dari Bali ke Banyuwangi. Meski hanya ada satu penumpang, kapal Marina Srikandi ini tetap berjalan. “Penumpang berapapun, kapal tetap jalan,” terangnya.

Kapal cepat Marina Srikandi ini, mulai beroperasi dengan jalur Banyuwangi-Bali pada akhir Desember 2017. Sebelumnya, kapal ini bersandar di Pantai Boom Banyuwangi. Tapi, sejak dua bulan lalu bersandar di Pelabuhan Blimbingsari.

Saat awal peluncuran, penumpang kapal cepat ini cukup ramai. Tapi, kini penumpangnya terus merosot. Apalagi, Pelabuhan Blimbingsari juga belum memiliki fasilitas yang memadai. Untuk naik ke kapal, penumpang harus turun ke pantai.

Layanan kapal Marina ini, awalnya dirancang bisa terkoneksi dengan Lombok dan sehari bisa dua kali trip. Sehingga, itu akan bisa mendatangkan wisatawan ke Banyuwangi yang lebih banyak lagi.