Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kasus Pengeroyokan Masih Gelap, Luka Korban Makin Parah, Kini Dirujuk di RS Al Huda

kasus-pengeroyokan-masih-gelap,-luka-korban-makin-parah,-kini-dirujuk-di-rs-al-huda
Kasus Pengeroyokan Masih Gelap, Luka Korban Makin Parah, Kini Dirujuk di RS Al Huda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Upaya keluarga Dio Tri, 25, asal Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu lapor polisi terkait aksi pengeroyokan, masih belum membuahkan hasil. Hingga Selasa (19/12), Unit Reskrim Polsek Sempu masih belum berhasil mengungkap para pelaku.

Ayah Dio, Rifai Alfin, 55, mengatakan, hingga kini belum ada kepastian terkait perkara yang dilaporkan pada Rabu (13/12) lalu. “Seperti tidak ada tindak lanjut atas laporan saya. Anak saya tidak dipanggil untuk diperiksa atau hal lain,” katanya.

Rifai menyebut anaknya yang sudah melaporkan ke Polsek Sempu juga tidak mendapat surat bukti laporan. Hal itu, masih kata dia, membuatnya tidak bisa mendapatkan hasil visum dari Puskesmas Sempu. “Hasil visumnya belum diserahkan, karena surat dari kepolisian belum ada. Katanya mau dikirim sama Polsek, tapi mana?,” ujarnya.

Baca Juga: Jalan Jelek Selesai Diperbaiki, Warga Gelar Tumpengan Sebagai Bentuk Syukur

Rifai mengaku sempat putus asa dengan perkara yang sedang dihadapinya. Apalagi, kondisi putranya masih belum pulih seperti sebelum dikeroyok oleh kawanan preman. “Luka di kedua lutut (diduga karena diseret di aspal) belum sembuh. Lukanya makin parah, kalau sakit di kepalanya sudah membaik,” ungkapnya.

Menurut Rifai, Dio sampai tidak bisa berjalan karena lukanya membengkak. Untuk ke kamar mandi, harus dibantu orang lain. “Tidak bisa jalan, hari ini (kemarin pukul 08.00) saya bawa ke rumah sakit (RS Al Huda Gambiran),” ujarnya.

Karena lukanya yang masih parah, Dio kini menjalani perawatan di RS Al Huda, Gambiran. Tindakan operasi diambil untuk mengeluarkan nanah dan membersihkan luka. “Pasien tersebut mengalami infeksi kulit akut, maka kami lakukan tindakan operasi,” kata Humas RS Al Huda, dr Surya Dinata pada Jawa Pos Radar Genteng.

Terkait kelanjutan kasus itu, Kapolsek Sempu, AKP Karyadi menjelaskan akan segera mengagendakan untuk memanggil korban guna pemeriksaan. “Segera diagendakan memeriksa korban dan saksi,” katanya.

Baca Juga: Monumen Puputan Bayu di Desa Bayu, Kecamatan Songgon Mulai Dilupakan yang Menjadi Simbol Harjaba

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, aksi pengeroyokan terjadi di jalan raya Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, tepatnya di jalan simpang empat, selatan SMP Muhammadiyah 7 Sempu, pada Sabtu (9/12) sekitar pukul 11.30. Dalam kejadian itu, dua pemuda Dio Tri, 25, asal Dusun Krajan, Desa Sempu, dan Eko, 25, asal Dusun Tugung, Desa Sempu dihajar oleh kawanan preman.

Dalam pengeroyokan itu, kedua korban menjadi bulan-bulanan gerombolan pemuda yang jumlahnya sekitar 20 orang dan semuanya tidak dikenal korban. “Pelakunya Tidak ada yang kenal sama sekali,” ucap Dio Tri, Senin (11/12).

Saat dikeroyok itu, Dio Tri mengaku oleh salah satu dari kawanan pelaku sempat menyeretnya di jalan aspal sejauh 10 meter. “Saya diseret di aspal  mulai timur sampai barat jalan. Tidak ingat telungkup atau terlentang, kaus saya bagian belakang sampai bolong,” ungkapnya.(sas/abi)

Sumber: Jawa Pos Radar Genteng