Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kasus Rudapaksa yang Menewaskan Siswi MI di Kalibaru Banyuwangi Belum Terkuak, Ini Kata Polisi

kasus-rudapaksa-yang-menewaskan-siswi-mi-di-kalibaru-banyuwangi-belum-terkuak,-ini-kata-polisi
Kasus Rudapaksa yang Menewaskan Siswi MI di Kalibaru Banyuwangi Belum Terkuak, Ini Kata Polisi

RadarBanyuwangi.id – Tim gabungan Polresta Banyuwangi masih terus mengusut meninggalnya DC, siswi MI di Kalibaru Banyuwangi tang menjadi korban kekerasan seksual.

Hingga Senin (16/12), tim gabungan telah mengorek keterangan 41 saksi.

Dalam menangani kasus meninggalnya bocah kelas 1 MI yang masih berusia 7 tahun tersebut, tim gabungan telah  melakukan upaya semaksimal mungkin.

Termasuk melibatkan tim ahli dan forensik Polda Jatim. Meski membutuhkan waktu lama, penyidik tidak buru-buru menetapkan tersangkanya.

Baca Juga: Ungkap Pelaku Rudapaksa Siswi MI di Kalibaru, Polresta Banyuwangi Datangkan Ahli Forensik dan Fisioterapi

“Kasus ini masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi dan pendalaman,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra melalui Kasatreskrim Kompol Andrew Vega.

Vega menegaskan, dalam proses penyelidikan dan penyidikan, pihaknya tetap menempuh cara yang professional, termasuk melibatkan para ahli hingga tim forensik Polda Jatim.

“Kita menangani perkara ini secara profesional. Saat ini masih menunggu hasil forensik dari Polda Jatim serta mengumpulkan bukti kuat untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka atau pelaku,” tegasnya.

Vega menambahkan, penyidik sama sekali belum menyebutkan siapa terduga pelakunya. Meski ada beberapa pihak yang menyebut kasus tersebut telah mengerucut ke salah satu nama.

Baca Juga: Orang Tua DC Optimistis Pelaku Rudapaksa di Kalibaru Bisa Ditangkap

“Kami dari penyidik tidak pernah menyebutkan dan mengatakan kepada siapapun terkait terduga pelaku. Semuanya masih menunggu hasil forensik  dan bukti kuat,” jelasnya.

Seperti diketahui, Polresta Banyuwangi masih belum menetapkan seorang sebagai tersangka dalam kasus kematian DC, siswi MI di Kecamatan Kalibaru. Tim gabungan masih menunggu hasil forensik dari Polda Jatim.

Sebelumnya Polda Jatim telah melakukan indentifikasi dengan menyelidiki hasil otopsi yang dilakukan tim forensik.

DC yang tinggal di sebuah desa di Kecamatan Kalibaru  ditemukan tak bernyawa di kebun sengon tidak jauh dari rumahnya pada Rabu (13/11). Pelajar kelas 1 MI itu diduga menjadi korban rudapaksa.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Tim gabungan Polresta Banyuwangi masih terus mengusut meninggalnya DC, siswi MI di Kalibaru Banyuwangi tang menjadi korban kekerasan seksual.

Hingga Senin (16/12), tim gabungan telah mengorek keterangan 41 saksi.

Dalam menangani kasus meninggalnya bocah kelas 1 MI yang masih berusia 7 tahun tersebut, tim gabungan telah  melakukan upaya semaksimal mungkin.

Termasuk melibatkan tim ahli dan forensik Polda Jatim. Meski membutuhkan waktu lama, penyidik tidak buru-buru menetapkan tersangkanya.

Baca Juga: Ungkap Pelaku Rudapaksa Siswi MI di Kalibaru, Polresta Banyuwangi Datangkan Ahli Forensik dan Fisioterapi

“Kasus ini masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi dan pendalaman,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra melalui Kasatreskrim Kompol Andrew Vega.

Vega menegaskan, dalam proses penyelidikan dan penyidikan, pihaknya tetap menempuh cara yang professional, termasuk melibatkan para ahli hingga tim forensik Polda Jatim.

“Kita menangani perkara ini secara profesional. Saat ini masih menunggu hasil forensik dari Polda Jatim serta mengumpulkan bukti kuat untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka atau pelaku,” tegasnya.

Vega menambahkan, penyidik sama sekali belum menyebutkan siapa terduga pelakunya. Meski ada beberapa pihak yang menyebut kasus tersebut telah mengerucut ke salah satu nama.

Baca Juga: Orang Tua DC Optimistis Pelaku Rudapaksa di Kalibaru Bisa Ditangkap

“Kami dari penyidik tidak pernah menyebutkan dan mengatakan kepada siapapun terkait terduga pelaku. Semuanya masih menunggu hasil forensik  dan bukti kuat,” jelasnya.

Seperti diketahui, Polresta Banyuwangi masih belum menetapkan seorang sebagai tersangka dalam kasus kematian DC, siswi MI di Kecamatan Kalibaru. Tim gabungan masih menunggu hasil forensik dari Polda Jatim.

Sebelumnya Polda Jatim telah melakukan indentifikasi dengan menyelidiki hasil otopsi yang dilakukan tim forensik.

DC yang tinggal di sebuah desa di Kecamatan Kalibaru  ditemukan tak bernyawa di kebun sengon tidak jauh dari rumahnya pada Rabu (13/11). Pelajar kelas 1 MI itu diduga menjadi korban rudapaksa.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.