BANYUWANGI – Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau progress pembangunan industri kereta api terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) di Banyuwangi, Rabu (17/7/2019).
Dilansir dari banyuwangikab, sejak groundbreaking (peletakan batu pertama) akhir Maret 2019 lalu, pabrik kereta milik BUMN PT INKA ini pekerjaannya telah berjalan 20 persen.
Rini hadir bersama Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementeria BUMN Wahyu Kuncoro, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, Dirut PTPN XII Cholidi, dan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.
“Pabrik ini bakal menjadi terbesar di ASEAN, akan menjadi kebanggan warga Banyuwangi dan Indonesia,” cetus Rini.
Pabrik ini bakal dilengkapi fasilitas test track sepanjang 4 kilometer. Fasilitas ini digunakan untuk menguji gerbong atau lokomotif yang selesai dibuat.
“Sehingga kalau kita membangun lokomotif bisa langsung diuji coba. Pabrik-pabrik kereta di dunia yang besar memang harus dilengkapi fasilitas tersebut. Karena itu di Banyuwangi ini kita membangun test track yang panjang,” kata Rini.
Rini menjelaskan, di lokasi pabrik kereta di Banyuwangi ini akan dibangun beberapa pabrik. Pertama, INKA bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk membangun lokomotif diesel.
“Dieselnya kita harapkan bisa menerima biofuel 30 persen kelapa sawit. Itu tentunya akan mendorong hilirisasi kelapa sawit dalam negeri dan mengurangi energi impor,” jelas Rini.
Kedua, INKA juga akan berkolaborasi dengan Stadler Rail Group dari Swiss yang membawa teknologi terbaru untuk membangun kereta listrik.
“Maka tadi saya minta PT INKA harus ganti nama, karena tidak ada lagi yang dijual kereta api, tapi kita kan menjual kereta disel, kereta listrik,” seloroh Rini.
Rini menargetkan pabrik ini akan mulai beroperasi pada Agustus 2020 mendatang. Hal ini dilakukan karena pesanan kereta yang datang ke PT. INKA untuk gerbong dan lokomotif itu semakin banyak.
“Kita sedang menawarkan kereta api ke Laos dan Madagaskar. Kalau di Filipina sudah dapat. Untuk itu, kita harapkan pabrik ini cepat terselesaikan. Janjinya memang Agutus tahun depan,” kata Rini.
Sementara itu, Dirut PT INKA Budi Noviantoro menjelaskan bahwa pabrik di Banyuwangi ini menempati lahan seluas 83,4 hektar.
“Saat ini sudah 20 persen jalan. Nantinya, kapasitasnya 1,5 kereta per hari atau 500 kereta dalam satu tahun,” jelas Budi.
Wabup Banyuwangi Yusuf Widyatmoko menambahkan, industri kereta api ini juga bakal dilengkapi museum untuk semakin memperkuat posisi Banyuwangi sebagai destinasi wisata.
“Sesuai arah kebijakan Bupati Banyuwangi Pak Azwar Anas, desain industri ini juga mengadopsi kearifan budaya lokal. Arsitekturnya mengadopsi kekhasan budaya masyarakat Suku Osing Banyuwangi,” jelasnya.