Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 Persen

kecipratan-berkah-program-mbg,-omzet-umkm-di-banyuwangi-naik-50-persen
Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 Persen

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming menggerakkan roda perekonomian masyarakat, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Seperti yang dirasakan Susi Susanti, warga Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, Jawa Timur, yang omzetnya naik hingga 50 persen dibandingkan dengan sebelum menjalin kerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Sekarang SPPG yang kerja sama ada dua. SPPG Kelurahan Kepiting dan Kelurahan Brawijaya,” kata Susi, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Menjaga Amanah supaya MBG Tetap Berkualitas di Tangan Siswa

Sebelumnya, penghasilan bersih dirinya berkisar di angka Rp 6 juta per bulan, kini bisa mencapai Rp 9 juta karena order dari SPPG yang bisa dua sampai tiga kali per minggu.

Susi menyebutkan, dua SPPG tersebut biasanya membeli lauk seperti cumi dan udang, serta buah impor seperti anggur, kelengkeng dan jeruk.

“Dengan peningkatan pendapatan yang lumayan meningkat, ekonomi cukup terbantu,” tuturnya.

Baca juga: Cerita Rahmat Melepas Karir Chef di Hotel untuk Jadi Koki MBG, Bangga Mengabdi ke Negara

Sekali pengambilan, satu SPPG bisa membeli 70 kilogram buah, bahkan pernah mencapai 120 kilogram buah. Buah anggur merah dan kelengkeng yang paling diminati.

Sebelumnya, Susi sering mempromosikan usahanya, Ajeng Fruits, di media sosial. 

Jumlah penonton pun meningkat karena gambar yang bagus dan promosi yang menarik serta meningkatkan kepercayaan calon konsumen untuk memilih produknya.

“Kita promosi di media sosial untuk menarik pembeli. SPPG juga menghubungi kami dulu karena melihat di TikTok,” tuturnya.

Menurut Susi, SPPG memiliki syarat yang ketat untuk pembelian lauk dan buah, di antaranya meminta bahan makanan fresh dan akan dicek saat Susi mengantarkan barangnya ke SPPG.

Ia harus rela produknya ditolak apabila pemeriksa menemukan produk tak sesuai ketentuan atau kurang memenuhi standar.

Sebagai penjual, Susi berupaya memenuhi segala persyaratan dan memberikan produk terbaiknya.

“Dengan adanya MBG, sebagai UMKM, kami bahagia bisa menjalin kerja sama dengan SPPG karena sangat membantu perekonomian UMKM kecil seperti saya. Semoga MBG jalan terus,” harapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang