BANYUWANGI, KOMPAS.com – Angin sejuk khas pedesaan berhembus pelan di area rumah dan toko milik Sumiyati, agen Pegadaian yang tinggal di Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (26/9/2025).
Saat ditemui Kompas.com, Sumiyati tengah menata puluhan lembaran kertas yang merupakan dokumen gadai dan investasi emas milik warga sekitar yang mempercayakan untuk dititipkan kepadanya.
Kertas-kertas itu ibarat lembaran bukti dari kegigihannya yang sejak bergabung sebagai agen Pegadaian sekitar dua tahun lalu hingga saat ini terus memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya investasi emas.
Sumiyati menceritakan bagaimana awal mula ia bergabung sebagai agen Pegadaian UPS Simpang Lima Banyuwangi.
“Dahulu saya sering gadai, kemudian ditawari menjadi agen Pegadaian. Saya terima dan dibelajari langsung bagaimana cara taksir dan hitung kadar emas,” kata Sumiyati.
Baca juga: Cerita Nada, dari Tertipu Investasi Bodong hingga Berinvestasi Emas di Pegadaian
Sumiyati menjadi satu-satunya agen dari Desa Pesucen yang jaraknya belasan kilometer dari Kota Banyuwangi.
Bergabung sebagai agen Pegadaian, ia yang telah merasakan sendiri keuntungan investasi dan gadai emas di Pegadaian ini kemudian mengajak warga agar mereka juga dapat merasakan berbagai keuntungan.
“Saya cerita kalau emas tidak kena inflasi dan kalau beli emas, di masa depan harganya berlipat,” tutur Sumiyati yang akrab disapa Buk Sum itu.
Edukasi yang diberikannya seperti membuka pelita bagi warga desa yang sebelumnya terpaksa menjual emas di kala terdesak dan harus merelakan barang berharga mereka itu tak lagi dalam genggaman.
Seperti momen-momen seusai Hari Raya, momen pendaftaran sekolah, dan momen Agustusan adalah waktu-waktu krusial di mana banyak warga menjual emas mereka untuk menutup kebutuhan dana.
Namun, hal tersebut tak lagi dilakukan warga Desa Pesucen ketika Sumiyati hadir di tengah-tengah mereka memberikan jalan tengah ketika kebutuhan tetap terpenuhi, tetapi emas mereka juga masih tersimpan dengan aman.
Baca juga: Gelap Mata Tak Gelapkan Asa, Kisah Pasangan Tunanetra Bertahan dengan Usaha Pijat dan Tabungan Emas
Kini, dengan kegigihan Sumiyati, warga desa lebih memahami bahwa emas adalah investasi jangka panjang.
Gadai emas di Pegadaian, menurut dia, mampu memecahkan kebuntuan yang dialami warga.
“Warga sekarang sadar. Daripada pinjam ke sana ke mari, lebih baik kalau butuh gadai ke Buk Sum. Saya senang banyak yang terbantu dengan saya menjadi agen Pegadaian ini,” ujarnya.
Terlebih, kegigihannya untuk mengedukasi warga terkait pentingnya investasi emas juga mendapatkan apresiasi yang baik dari Pegadaian melalui banyak hal.
Selain pembayaran fee yang cepat seketika seusai adanya akad gadai, Sumiyati juga mendapatkan berbagai media promosi yang mendukung semakin dikenalnya ia sebagai agen Pegadaian.
“Dapat banner dan plang promosi. Ke depan rencananya akan mendapatkan neon box, Alhamdulillah supaya semakin banyak orang tahu,” ucapnya.
Kini, ia berencana terus mengembangkan usahanya sebagai agen Pegadaian dan menjadi solusi penyelesaian masalah tanpa masalah bagi orang-orang di sekitarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini