Buka Layanan Sabtu-Minggu
BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi menggeber percepatan perekaman data kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el). Kemarin (5/9) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) jemput bola ke sejumlah titik di Bumi Blambangan untuk merekam data KTP-el bagi warga lanjut usia dan penyandang disabilitas yang belum melakukan perekaman.
Jemput bola kemarin salah satunya dilakukan di Dusun Tembakon, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Petugas Dispendukcapil melakukan proses perekaman data kependudukan di bengkel milik Suud Raharjo, warga setempat. Pantauan di lapangan, aksi jemput bola kali ini mendapat respons positif masyarakat.
Sedikitnya 20 warga tampak mengantre menunggu giliran melakukan data KTP-el. Warga yang pertama mendapat giliran adalah Suanah. Perempuan berusia 60 tahun itu menderita lumpuh akibat stroke. Rumah Suanah berjarak satu kilometer dari lokasi.
Dia datang difasilitasi penjemputan oleh petugas kecamatan setempat. Meski harus dibopong, Suanah terlihat antusias melakukan pemotretan, perekaman sidik jari, dan perekaman retina. Bukan hanya mereka yang sakit, banyak warga biasa yang memanfaatkan layanan jemput bola ini. Salah satunya Suciana.
“Saya dengar pengumuman di masjid semalam bahwa ada perekaman KTP elektronik, makanya saya ke sini. Saya dan suami mau urus KTP karena alamat saya pindah, sementara nama suami yang tertera juga salah,” ujarnya. Sebelumnya, petugas juga melakukan perekaman data pada empat lansia di Lingkungan Sukorojo, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah. Mereka yang melakukan perekaman data rata-rata berusia di atas 70 tahun.
“Saya diberi tahu ada perekaman KTP dan diajak ke sini,” ujar Misnah, warga berusia 80 tahun yang mengikuti perekaman data. Kepala Dispendukcapil, Iskandar Aziz, menjelaskan jumlah penduduk wajib KTP di Banyuwangi mencapai 1.288.630 orang.
Di antara jumlah tersebut, sebanyak 56.014 orang belum melakukan perekaman data. Dikatakan, warga yang belum melakukan perekaman data KTP-el mayoritas tengah bekerja di luar Banyuwangi. Selain itu, ada pula para lansia dan wajib KTP pemula yang jumlahnya terus naik.
Iskandar menambahkan, Dispendukcapil sudah menyiapkan sarana dan prasarana. Bahkan, memberikan layanan sampai Sabtu dan Minggu demi mempercepat jumlah perekaman data. Setiap hari Dispendukcapil menerjunkan dua tim untuk melakukan perekaman di lokasi yang berbeda.
“Kami jemput bola setiap hari, bahkan petugas kami kerja hingga Sabtu dan Minggu untuk turun ke desa-desa dan rumah warga bila ada lansia maupun yang sakit. Jadi kita yang ke sana. Minggu kemarin kami sudah ke kecamatan Muncar, di-lanjutkan hari ini juga,” cetusnya.
Selain petugas Dispendukcapil, perekaman data KTP elektronik jemput bola ini juga dilakukan oleh setiap kecamatan di Banyuwangi. “Kecamatan kan punya dua alat, satu stand by di kantor bila sewaktu-waktu ada yang mengurus, satunya lagi langsung turun ke desa dan rumah warga,” papar Iskandar.
Sekadar diketahui, pelayanan jemput bola perekaman KTP elektronik di Banyuwangi ini sebenarnya telah dilakukan sejak 2013. Petugas Dispendukcapil sebelumnya aktif melakukan perekaman, antara lain di rumah jompo, mendatangi sekolah SMU untuk merekam wajib KTP pemula, hingga pusat rehabilitasi.
”Kami bekerja keras menyukseskan target Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk terus melakukan perekaman e-KTP,” pungkasnya. (radar)