Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kekacauan Manifes KMP Tunu Pratama Jaya, PT Raputra Jaya Bungkam soal Jumlah Penumpang Sebenarnya

kekacauan-manifes-kmp-tunu-pratama-jaya,-pt-raputra-jaya-bungkam-soal-jumlah-penumpang-sebenarnya
Kekacauan Manifes KMP Tunu Pratama Jaya, PT Raputra Jaya Bungkam soal Jumlah Penumpang Sebenarnya

KOMPAS.com – Kekacauan data manifes dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) masih menyisakan tanda tanya besar.

Hingga penutupan operasi SAR oleh Basarnas pada Senin (21/7/2025), belum ada satu pun pihak yang secara resmi membeberkan jumlah pasti penumpang kapal nahas tersebut.

Perwakilan perusahaan operator kapal, PT Raputra Jaya, tidak memberikan jawaban tegas terkait kekacauan manifes tersebut.

Ketika ditanya mengenai jumlah riil penumpang yang menaiki kapal feri penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Wakil Kepala Cabang PT Raputra Jaya, Delnov Nababan, tetap bersikeras mengacu pada data manifes awal.

Baca juga: Saling Lempar Tanggung Jawab Soal Kekacauan Manifes KMP Tunu Pratama Jaya

“Lha wong kita sesuai data manifes yang ada, 53 penumpang dan 12 kru,” ujar Delnov, Senin (21/7/2025).

Padahal, berdasarkan data evakuasi terakhir dari Basarnas, terdapat 49 korban yang berhasil ditemukan antara lain 30 orang selamat dan 19 orang meninggal dunia, dengan 4 korban di antaranya belum teridentifikasi.

Ironisnya, sebagian dari korban yang dievakuasi diketahui tidak tercantum dalam manifes kapal.

Pemkab Banyuwangi Desak Kepastian Jumlah Penumpang

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, melalui Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, meminta kejelasan jumlah penumpang yang sebenarnya.

Hal ini disampaikan langsung kepada Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, saat acara penutupan operasi SAR.

“Kami dari Pemkab Banyuwangi ingin menanyakan jumlah penumpang yang pasti,” kata Danang.

Danang menambahkan, kepastian data sangat penting karena akan berpengaruh terhadap pemberian santunan kepada keluarga korban.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi merasa memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat yang menuntut transparansi data.

Baca juga: Ditanya soal Manifes KMP Tunu Pratama Jaya, Perwakilan Perusahaan Berbelit-belit

Basarnas: Tidak Ada Pihak yang Berani Rilis Data Tertulis

Menanggapi permintaan tersebut, Kepala SAR Surabaya Nanang Sigit mengaku hingga hari ke-20 operasi pencarian, pihaknya tidak pernah menerima data resmi tertulis mengenai jumlah penumpang dari pihak terkait, baik dari PT Raputra Jaya maupun dari ASDP.

“Sampai sore hari ini (Senin) , dari awal kejadian, tidak ada yang berani mengeluarkan data pasti secara tertulis sehingga kami tidak bisa menyampaikan secara resmi keseluruhan,” tegas Nanang.

Nanang menekankan bahwa tugas Basarnas adalah melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Adapun kewenangan untuk merilis data manifes secara lengkap berada di tangan ASDP dan operator kapal.


Page 2

 “Kami tetap mengacu pada data yang dikeluarkan. Monggo (soal manifes) ditindaklanjuti ke dua pihak yang memang ranahnya ada di sana,” tambahnya.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi Minta Kepastian soal Manifes KMP Tunu Pratama Jaya

ASDP: Manifes Jadi Tanggung Jawab Nakhoda

Pihak ASDP Indonesia Ferry pun menolak bertanggung jawab atas kekacauan manifes. General Manager ASDP Ketapang, Yannes Kurniawan, menyebut bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, tanggung jawab manifes berada di tangan nakhoda kapal.

“Terkait masalah manifes kapal diatur khusus, dan data penumpang menjadi tanggung jawab nakhoda,” ujar Yannes.

Ketika dikonfirmasi ulang, perwakilan PT Raputra Jaya kembali memberikan jawaban yang tidak jelas.

Soal adanya laporan bahwa hanya sopir travel yang tercatat dalam manifes, sementara para penumpangnya tidak, Delnov Nababan menyatakan tidak mengetahui detail regulasinya.

“Saya kurang paham regulasinya. Kami selalu mengacu pada tiket yang ada,” ujarnya.

Baca juga: Operasi SAR Korban KMP Tunu Pratama Jaya Resmi Ditutup

Delnov menyebut bahwa pihaknya menganggap data tiket sebagai acuan valid, meskipun tiket tersebut diperoleh dari agen di luar sistem terpusat.

“Kita sudah mempercayakan ke tiket yang ada,” tandasnya.

Namun saat ditanya kapan data riil jumlah penumpang akan diserahkan, ia kembali tak memberi jawaban konkret.

“Nanti saya koordinasi lagi dengan ASDP,” katanya singkat.

Data Manifes Versus Realita di Lapangan

Berdasarkan data manifes awal, KMP Tunu Pratama Jaya disebut membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang, 12 kru, serta 22 kendaraan.

Namun dari hasil evakuasi, total korban yang ditemukan adalah 49 orang, dengan 16 penumpang masih dinyatakan hilang.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak penumpang tidak terdata dalam manifes resmi, yang menimbulkan kekhawatiran akan lemahnya sistem pengawasan dan pencatatan penumpang.

Beberapa keluarga korban pun menyampaikan kepada posko pengaduan bahwa anggota keluarga mereka menumpang kapal tersebut, namun tidak terdaftar dalam manifes.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Saling Lempar Tanggung Jawab Soal Kekacauan Manifes KMP Tunu Pratama Jaya” dan “Ditanya soal Manifes KMP Tunu Pratama Jaya, Perwakilan Perusahaan Berbelit-belit” 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.