Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Keren, Skuter Sespan Model Tank

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Budianto-(paling-kanan)-dengan-deretan-skuter-sespan-tank-milik-komunitas-B’SEX’C-di-depan-base-camp-Omah-Lawas-di-Dusun-Silirbaru,-Desa-Sumberagung,-Kecamatan-Pesanggaran,-kemarin.

Budianto, Perakit Skuter Sespan Model Tank Asal Desa Sumberagung, Pesanggaran

DARI penampilannya, pemuda itu terlihat sangar. Dengan tubuh tinggi dan rambut gimbal, penampilannya
terlihat sangar. Tetapi, setelah kenal,  ternyata pemuda yang cukup kreatif itu murah senyum dan sabar. Itulah Budianto.

Pemuda Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, yang biasa disapa Bendot itu dikenal cukup ahli dalam memodifikasi motor skuter. Motor tua yang kurang mendapat perhatian bisa disulap menjadi kendaraan antik miniatur tank tempur milik tentara.

“Mulai  modifikasi tahun 2005,” kata Bendot.  Bendot menyebut, awal merombak motor skuter pada tahun 2005 adalah miliknya  sendiri. Dengan diberi sespan, motornya dimodifikasi menyerupai tank yang biasa digunakan tempur tentara. “Saya sudah  membuat delapan motor,” terangnya.

Delapan motor skuter yang sudah dia modifikasi bukan hanya miliknya sendiri,  tapi juga milik warga. Para pemilik itu kini membuat komunitas yang diberi nama Banyuwangi Skuter Ekstrem Community (B’SEX’C). Untuk tempat berkumpul, mereka membuat base camp di rumahnya yang disebut Omah Lawas.

Di base camp itu terlihat ada empat skuter sespan tank yang berjajar rapi. Tidak seperti modifikasi umumnya,  skuter dengan tambahan kabin di sisi kiri tersebut juga dilengkapi pernak pernik militer, seperti selongsong peluru  berukuran besar, kotak penyimpanan bahan peledak, dan pewarnaan cat yang terkesan army look.

Dalam memodifikasi motor skuter,  beberapa aksesori khas militer yang terpasang di skuter itu didapat dari Pusat Latihan Tempur Marinir, Karangtekok, Kabupaten Situbondo. Benda-benda  itu merupakan limbah latihan militer yang sudah tidak terpakai.

“Ini kotaknya ada yang disuplai sendiri dari Baluran, Karangtekok,” katanya. Kendati kotak peledak itu berbau militer, pentolan komunitas B’SEX’C itu mengatakan ciri khas sespan tank bukan pada benda limbah militer itu, tapi pada gerigi yang diletakkan di sisi kabin sespan.

“Kalau khasnya sespan tank ya gerigi, bukan kotak militer itu,” ucapnya. Memodifikasi satu sespan tank membutuhkan waktu cukup lama. Dia mencontohkan, memodifikasi skuter miliknya memerlukan waktu tiga bulan. Waktu  yang lama itu karena pengerjaannya dilakukan sendiri sambil nyambi pekerjaan lain.

“Kalau fokus ya dua bulan,” katanya. Biaya memodifikasi motor skuter terbilang cukup mahal. Menyelesaikan satu sespan skuter memerlukan  dana Rp 9 juta. “Membuatnya habis Rp 9 juta, tapi kalau dibeli dengan harga segitu ya tidak boleh,” ujarnya.

Suami Cinta Devi, 34, itu menyampaikan komunitas B’SEX’C sering melakukan touring. Selama ini acara jalan-jalan itu baru di sekitar Kabupaten Banyuwangi dan Jember. “Selama touring sering mendapat apresiasi anggota TNI,” cetusnya.

Setiap melakukan touring, anggota komitmen selalu memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Selain membawa surat kelengkapan kendaraan bermotor, juga mengenakan helm. “Harus lengkap surat dan helm,” cetus sesepuh B’SEX’C, Sukari. (radar)