BANYUWANGI – Azzahra Dwi Maulida, bocah berusia 4 tahun asal Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi terlahir tanpa anus.
Selama ini, untuk buang air besar (BAB), anak dari pasangan Imam Mahmudi dan Dewi Yulianti tersebut harus menggunakan alat bantu di bagian perut sebelah kiri.
“Sakitnya sejak umur tiga bulan. Pernah dioperasi dulu di Surabaya (RSU dr Soetomo). Pernah dijanjikan akan dioperasi lagi untuk pembuatan anus. Sampai saat ini belum ada panggilan,” ujar Supiah (68) nenek Azzahra, Senin (6/11/2017).
Supiah menambahkan, Azzahra sebelumnya sempat dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi. Kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya, untuk dilakukan operasi lubang anus sementara. Lantaran terkendala biaya akhirnya korban terpaksa dibawa pulang dan dirawat seadanya di rumah.
“Dari dr Soetomo katanya belum ada kamar sampai saat ini. Kami tidak bisa apa-apa,” tambahnya.
Bahkan untuk alat bantu BAB, keluarga hanya menggunakan alat bantu sederhana yang terbuat dari plastik bungkus es.
Hal tersebut terpaksa dilakukan karena terkendala biaya dan tidak mampu untuk membeli alat bantu pembuangan yang harganya mencapai Rp 50 ribu sekali bab.
Pihak keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai buruh mencari rumput kini hanya bisa pasrah dan berharap segera dapat di rujuk ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis atau operasi pembuatan anus.