Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Korban Banjir Mulai Bekerja

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Ny.-Satria,-48,-warga-Kedung-Krajan,-Desa-Kedungringin,-Muncar-menjemur-surat-surat-penting-milik-keluarganya-yang-basah-akibat-terendam-banjir-bandang,-kemarin

MUNCAR – Para korban banjir di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, berangsur normal dan warga mulai kembali beraktivitas. Tapi, warga masih belum bisa tenang, terutama saat turun hujan dengan intensitas yang tinggi.

Mereka masih khawatir, banjir kembali datang dan merendam rumahnya. Sisa-sisa banjir akibat luapan Sungai Wagud yang terjadi pada Rabu (8/6), masih terlihat di beberapa sudut perkampungan. Sampah berserakan dan endapan lumpur juga mulai mengering.

“Suami sudah mulai kerja, saya hanya menuntaskan pekerjaan ringan yang belum selesai,” ujar Ny Satria, warga Dusun Krajan, RT 4, RW 9, Desa Kedungringin. Ibu dua anak itu tampak sibuk menjemur sejumlah surat-surat penting, seperti ijazah milik putranya, dan foto kenang-kenangan milik keluarga yang basah akibat terendam banjir.

Surat penting itu dijemur di teras depan rumahnya, sambil dibolak-balik hingga benar-benar kering. “Basah semua, sebagian ada yang luntur, tapi masih jelas terbaca,” katanya. Hal senada juga diungkapkan, Wulandhari, 27. Warga Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, itu mengaku masih sering cemas dan ketakutan jika hujan turun.

Apalagi, jika hujan terjadi di wilayah hulu seperti di Kecamatan Songgon, Sempu, Srono dan Genteng. Pasalnya, banjir terjadi disebabkan air hujan di wilayah hulu hingga Sungai Wagud meluap. “Kalau hujan turun pasti tidak bisa tidur, masih trauma dan takut,” terangnya.

Kepala Dusun Krajan, Desa Kedungringin, Mujaini, mengakui jika aktivitas warganya sudah mulai berangsur normal. Itu setelah tiga hari fokus membersihkan rumah dari  sisa-sisa banjir. Tapi, sejumlah warga masih sering cemas dan was-was jika hujan turun.

“Jika hujan turun, sebagian warga yang rumahnya di bantaran sungai ada yang  pindah tidur karena takut,” ungkapnya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, hujan deras yang  mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi, Selasa  malam (7/6) menyebabkan banjir di mana-mana.

Pada Rabu lalu (8/6), empat desa di  wilayah Kecamatan Muncar, termasuk yang paling parah. Keempat desa itu adalah Desa Tapanrejo, Desa Kedungrejo,  Desa Kedungringin dan Desa Wringinputih. Di empat desa itu, banjir yang  disebabkan oleh luapan aliran  Sungai Wagud itu ketinggian air hingga di atas lutut orang  dewasa.

Untuk di Desa Kedungringin,  ketinggian air malah mencapai dada orang dewasa.  Akibat banjir itu, satu warga  meninggal dan ratusan rumah  milik warga rusak berat. Warga yang meninggal karena tersengat aliran listrik itu adalah, Maisatul Hasanah, 39, asal Dusun Krajan, RT 4, RW 9, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar.

Banjir tersebut merupakan siklus 15 tahunan dan pernah terjadi pada tahun 2001. Banjir  itu juga merusak infrastruktur, seperti jalan, saluran irigasi, dan merendam ribuan rumah warga yang tinggal di empat  desa. (radar)