Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kusnadi Nakhoda Baru PDIP Jatim

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kusnadiSEMENTARA itu, Konferensi Daerah (Korferda) PDIP Jatim yang sedang berlangsung di hotel Ketapang Indah kemarin berhasil memilih ketua baru. Matan sekretaris DPD PDIP jati, Kusnadi, terpilih menjadi ketua DPD PDIP jatim periode 2015-2020.

Sementara itu, Bupati Ngawi, Budi Sulistiono, dipercaya mendampingi Kusnadi sebagai wakil ketua. Nama Kusnadi menyingkirkan dua kandidat lain, yakni Sri Untari dan Budi Sulistyono. Begitu terpilih, Kusnadi langsung menyampaikan pidato politiknya.

Dia berjanji akan tetap mengawal program-program PDIP Jatim sesuai ritme kinerja saat ini. “PDIP dibawah kepemimpinan ibu Megawati tetap bekerja semata-mata untuk rakyat dan akan tetap sesuai skema yang sekarang ini,” tegasnya.

Tugas PDIP nanti tidak hanya untuk kepentingan partai. Namun, lebih tertuju kepada kepentingan rakyat. “itu harus kita lakukan setiap saat. Kenapa demikian, karena kita bekerja tidak semata-mata demi kepentingan partai. tapi kita bekerja demi kepentingan rakyat,” tambahnya.

Kabinet Kusnadi juga langsung diumumkan usai konferda. Sri Umari yang sempat menjabat wakil ketua DPC PDIP Kota Malang selama dua periode (2005-2010 dan 2010-2015) itu mendapat posisi sebagai sekretaris DPD PDIP jatim. Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kediri 2010-2015, Reni Pramana, dipercaya sebagai bendahara.

Konsolidasi lima tahunan yang diikuti utusan 38 DPC se-jatim itu dalam proses pemilihan dilarang keras menggunakan sistem vouting. Pemilihan dilaksanakan berdasar musyawarah dan mufakat. Konferda tersebut berlangsung cukup ketat tapi berjalan lancar.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Nursiwan Sujono dalam sambutan pembuka konferda mengatakan,. pada proses pemilihan kali ini memang tidak digunakan sistem voting. Menurutnya, jika sistem voting tetap dilaksanakan, dikhawatirkan akan menjauhkan musyawarah mufakat yang menjadi landasan partai berlambang banteng itu.

“ini bukan untuk mengerucutkan ke satu personal, tapi bentuk konkret ideologi dasar yang diusung PDI Perjuangan,” tegas Nursiwan. Pihaknya juga menyampaikan salam dari Megawati Soekarno Putri yang tidak bisa datang dalam Konferda Jatim karena ada kegiatan di jakarta. “Dengan permohonan maaf yang sangat besar ibu Mega tidak bisa hadir dalam konferda kali ini.

Beliau ada kegiatan di Jakarta,” tambahnya. Lebih lanjut Nursiwan menegaskan, pihaknya akan menghapus sejarah kelam PDIP yang setiap melakukan konferensi acapkali disuguhi keributan dan kegaduhan. “Kalau biasanya kita lihat di setiap konferensi- konferensi yang dilakukan PDIP gaduh dan ribut, tapi kali ini tidak ada lagi hal tersebut. Kita hapus masa kelam itu,” pungkas Nursiwan.

Sementara itu, konferda yang dilakukan di hall hotel Ketapang indah kemarin dimulai pukul 10.00. Dalam konferda kemarin Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas diberi kesempatan berpidato di hadapan peserta konferda. Anas mengucapkan banyak terima kasih kepada pengurus PDIP yang memilih Banyuwangi sebagai lokasi konferda tahun ini.

“Atas nama pemerintah daerah saya ucapkan terima kasih. Ini pertama kali partai politik menggunakan hotel di Banyuwangi dalam konferda,” kata Anas. Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji Tjondropragolo mengatakan, konferda kali ini digelar di Banyuwangi karena ada beberapa pertimbangan. PDIP Bamnyuwangi telah memenangkan pilkada, pileg, dan pilpres.

Selain itu, suksesnya pasangan Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko selama memimpin Banyuwangi juga menjadi alasan diselenggarakannya konferda di Banyuwangi. “Selama memimpin Banyuwangi tidak hanya berpihak pada nasional dan internasional saja. Beliau berdua berpihak kepada wong cilik. Konferda dilakukan di Banyuwangi karena merupakan bentuk wujud syukur dari itu semua,” pungkas Sirmadji. (radar)