Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lomba Masak, Bangkitkan Minat Menu Beragam

SADAR GIZI: Para ibu Posyandu mengikuti lomba masak menu beragam.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SADAR GIZI: Para ibu Posyandu mengikuti lomba masak menu beragam.

SRONO-Masalah gizi di masyarakat masih perlu perhatian, karena rendahnya kesadaran terhadap upaya perbaikan gizi. Upaya peningkatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat perlu ditopang dengan peningkatan dan perbaikan gizi melalui sadar gizi. Caranya dengan mengubah perilaku keluarga agar dapat mengawasi, mencegah, dan mengatasi masalah gizi anggota keluarganya.

Puskesmas Kebaman, Kecamatan Srono berupaya meningkatkan inovasi dengan program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dan Anak Tumbuh Optimal Berkualitas dan Cerdas (Anak TOKCer). Tujuannya untuk mendukung tercapainya target MDGs tahun 2020. Selama ini, Puskesmas Kebaman dikenal dengan sebutan Puspita Palupi. Artinya, Puskesmas pilihan kita pandai dalam berpikir, arif dalam memutuskan luhur dalam bersikap unggul dalam prestasi, peka dalam dalam situasi ikhlas dalam berkarya.

Untuk merealisasikan program Kadarzi dan Anak TOKCer, maka diadakan lomba menu beraneka ragam. Lomba itu bertujuan agar kader mampu menerapkan dalam perilaku sehari–hari. Terutama pada indikator ketiga dari Anak TOKCer berupa menu beraneka ragam yang disajikan berkualitas, enak, menarik, dan murah dengan bahan lokal. “Sehingga makanan tersebut mampu bersaing dengan jenis jajaran di luar, yang sangat diminati balita,” papar Kepala Puskesmas Kebaman, Endang Sri Utaminingsih, SKM, MMKes.

Pada Sabtu, 26 Mei 2012, lomba masak menu beragam Anak TOKCer itu diikuti semua kader wilayah Puskesmas Kebaman. Totalnya sebanyak 38 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dengan tujuan menggerakkan balita. Untuk itu, panitia melombakan jenis menu usia 0–59 bulan. Acara sejak pukul 08.00 sampai 10.00 itu berlangsung meriah dengan melibatkan juri dari unsur kesehatan, PKK, dan Pokjanal IV.

Kriteria penilaian meliputi kualitas gizi, rasa, penyajian, dan kreativitas. Lomba yang langsung disaksikan 50 orang ibu dari si balita itu diharapkan balita yang hadir bisa mengonsumsi hasil masakan beragam dari peserta. Si ibu juga bisa me- lihat langsung cara menyajikan menu beragam dalam menu sehari–hari. Endang berharap, kegiatan tersebut akan membawa dampak kepada masyarakat.

Menu beragam tidak harus mahal dan mewah dari bahan yang ada di supermarket. Tetapi bisa diperoleh dari lahan pekarangan di sekitar rumah yang ada tanaman lokal. Kegiatan itu merupakan tindaklanjut dari sebelumnya, yaitu supervisi terpadu tingkat II dan pembentukan tim Anak TOKCer tingkat kecamatan sampai desa. “Sebelumnya juga sudah dilaku- kan sosialisasi di 38 Posyandu, sekolah, dan kelompok–kelompok pengajian,” imbuh Endang.

Serangkaian kegiatan itu sengaja diakhiri dengan lomba masak menu beragam Anak TOKCer. Puskesmas Kebaman bersinergi dengan jajaran birokrasi, seperti Kantor Kecamatan Srono, Kantor Desa Kebaman, dan UKBM). “Dengan begitu, semoga masalah gizi di wilayah Pukesmas Kebaman bisa teratasi, terutama menu beragam dapat dilaksanakan oleh para ibu dari balita,” harap Endang. (radar)

Kata kunci yang digunakan :