– Indonesia dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia. Ini artinya Indonesia memiliki hutan yang sangat luas dan masih terjaga kelestariannya. Karena itu banyak negara ingin belajar dari pengelolaan hutan yang ada di Indonesia. Sejak Selasa (10/12) lalu, sebanyak 19 mahasiswa program master dan tiga dosen dari Swedish University of Agricultureral Sciensce (SUL) yang berasal dari berbagai negara bertandang ke Banyuwangi.
Ada Swedia, Portugal,Ethopia, United Kingdom, Polandia, Lithuania, dan Latvia. Mereka melihat secara langsung kelestarian hutan di wilayah Banyuwangi, terutama hutan di bawah tanggung jawab Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat. Sebab, hutan di kawasan ini fungsinya tidak hanya sebagai penyangga ekosistem saja. Tempat petama yang dikunjungi adalah hutan di kawasan Glenmore.
Di sana, dengan mayoritas pohon pinus terdapat situs yang disucikan oleh umat Hindu. Hampir setiap minggu, anantaboga dijadikan tujuan wisata hingga ibadah. Hal inilah yang menarik bagi mahasiswa tersebut bahwa salah satu fungsi hutan tidak hanya sebagai tempat wisata namun juga religi. Setelah mengupas habis tentang pinus hingga produksinya, rombongan mahasiswa melanjutkan tujuan ke petak 10, Pletaran, Desa Bayu, Kecamatan Songgon.
Dengan dibantu seorang penerjemah, KPH Banyuwangi Barat menerangkan hasil hutan dari pohon damar. Namun mahasiswa-mahasiswa terlihat sangat antusias bertanya saat penjelasan kerjasama antara KPH Banyuwangi Barat, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan masyarakat lokal. Melalui kerjasama yang saling menguntungkan tersebut, hutan di wilayah KPH Banyuwangi Barat akan terjaga, baik kelestariannya, ekosistemnya, hingga keamanannya.
Sebab, penduduk sekitar hutan tergantung dari hutan tersebut. Mereka boleh menanam tanaman yang diperbolehkan di bawah tegakan, sedangkan pohon yang tumbuh liar semacam pisang masih bisa dipanen sendiri oleh masyarakat lokal. Dan masyarakat lokal bisa bekerja menyadap getah dan mendapat upah berupa sharing product dengan KPH Banyuwangi Barat.
Di hari kedua kemarin (11/12) rombongan mahasiswa berkesempatan menikmati indahnya kawah ijen dengan blue fire yang sangat tersohor. Administratur KPH Banyuwangi Barat, Adi Winarno, Shut, MM mengatakan, pihaknya merasa bangga, ternyata hutan yang mereka kelola terkenal hingga Benua Eropa, bahkan mahasiswa di sana ingin melihat secara langsung dan ingin belajar langsung tentang kehutanan. “Sebuah kesempatan langka dan sangat membanggakan,” ujar Adi Winarno. (radar)