Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Maling Ayam Babak Belur Dimassa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIPURO – Nasib apes menimpa Sugiyanto alias Samsuni, 53. Warga Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Dia dihajar massa hingga wajahnya babak belur setelah ditangkap warga karena diduga men- curi ayam dini hari kemarin (23/5). Tersangka yang baru keluar dari Lapas Banyuwangi itu mengalami luka yang serius di bagian wajah.

Tulang kaki sebelah kanan juga patah karena kecantol akar pohon dan jatuh ke lubang dengan kedalaman sekitar satu meter. “Saat lari, kakinya nyangkut akar pohon,” cetus Kapolsek Kalipuro, AKP Sudarsono. Aksi kejahatan yang dilakukan tersangka terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari kemarin. Samsuni kepergok warga sedang mencuri sekitar tujuh ekor ayam milik Sumarwi, yang kebetulan masih satu kampung.

“Diteriaki maling, tersangka langsung kabur,” terang kapolsek. Warga yang mendengar teriakan maling, jelas dia, langsung keluar rumah dan ikut mengejar Samsuni. Nahas, saat tersangka berusaha lari dari kejaran warga, kakinya terjerat akar pohon berukuran cukup besar. “Tersangka langsung ambruk dan tulang kakinya patah,” jelasnya. Tulang kaki kanan tersangka yang patah ini, sebut dia, bukan karena penganiayaan warga. Tetapi, kata dia, itu karena dia terjatuh saat kakinya terjerat akar pohon.

“Saat jatuh karena kakinya terjerat akar pohon, tersangka berusaha minta tolong,” ungkapnya. Puluhan warga yang sudah marah karena ayam di kampungnya sering hilang tidak memberi ampun. Tersangka langsung dihajar hingga wajahnya babak belur. Beruntung, aparat Polsek Kalipuro yang mendapat lapo- ran dari warga segera datang ke lokasi kejadian. “Kita datang, wajah tersangka sudah babak belur,” cetusnya. Karena lukanya cukup parah, oleh aparat kepolisian, tersangka dilarikan ke RSUD Blambangan.

Dengan tangan terborgol, residivis yang belum genap sebulan lalu bebas dari Lapas Ba- nyuwangi itu masih menjalani peme- riksaan. “Pamitnya ke Kalibaru ambil uang,” kata Suwarti, istri tersangka, saat ditemui koran ini di RSUD Blam- bangan kemarin pagi. Menurut Suwarti, suaminya keluar rumah sekitar pukul 19.00 kemarin malam. Sebelum pergi, dia sempat minta uang simpanannya sebesar Rp 100 ribu. “Dari uang Rp 100 ribu itu, saya cuma ditinggali Rp 5.000,” sebutnya. (RADAR)