Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mantan Buser Andalan Polres Meninggal

Pemberangkatan Jenazah Aiptu Suparnam dari rumahnya di Dusun Lidah, Desa/Kecamatan Gambiran menuju ke pemakaman umum, kemarin (1/10).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Pemberangkatan Jenazah Aiptu Suparnam dari rumahnya di Dusun Lidah, Desa/Kecamatan Gambiran menuju ke pemakaman umum, kemarin (1/10).

GENTENG – Kelurarga besar Polres Banyuwangi berduka. Salah satu anggotanya yang bertugas di Polsek Genteng, Aiptu Suparman meninggal di usia 46 saat menjalani perawatan di RS Jember Klinik karena komplikasi kemarin (1/10).

Jenazah Suparman yang meninggalkan seorang istri dengan tiga anak itu, sebelum dimakamkan di pemakaman umum Genteng, sempat disemayamkan di rumah duka yang ada di Dusun Lidah, Desa/ Kecamatan Gambiran.

Baru pada pukul 11.00, jenasah Suparman dimakamkan dengan prosesi kepolisian dan dipimpin oleh Kabag Sumda Polres Banyuwangi, Kompol Mustakim. “Almarhum Aiptu Suparman ini termasuk anggota yang terbaik di jajaran Polres Banyuwangi,” cetus Kompol Mustakim.

Dengan meninggalnya ini, lanjut dia, keluarga besar Polres Banyuwangi merasa kehilangan. Pihaknya berharap, keluarga almarhum yang ditinggalkan tabah dan sabar. “Semoga amal ibadahnya diterima oleh allah,” harapnya.

Selama hidupnya, anggota polisi berpostur jangkung itu mengawali karirnya sebagai anggota polisi tahun 1994 di Satuan Sabhara Polres Banyuwangi. Selanjutnya, lebih banyak mengisi tugas di bagian reserse kriminal.

Selain bertugas di Polres Banyuwangi, dia juga sempat ditugaskan di Polsek Sempu pada 2005, dan kembali ke Polres hingga 2015. Lalu di geser ke Polsek Glenmore, dan tahun 2016 bertugas di Polsek Genteng hingga tutup usia.

Dimata rekan kerja, Suparmam dikenal supel dan lebih terlihat sebagai personil lapangan. Ragang, salah satu anggota Unit Reskrim Polsek Genteng mengungkapkan, saat menjalankan tugas di Polsek Genteng, Suparnam lebih banyak bersikap ceria dan banyak menyapa. Dia bersama rekan kerja lainnya mengaku merasa kehilangan.

“Ya gimana ya, dia khas orang lapanganm supel dan ada clengeannya,” ungkapnya. (radar)