Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Masak Mulai Tengah Malam hingga Pagi

TRADISI megengan juga digelar warga di Dusun Trembelang, Desa/Kecamatan Cluring, Minggu (19/3). Di tempat ini, emak-emak sejak sebelum subuh memasak di dapur untuk ritual klasik menyambut datangnya Ramadan.

“Ini sudah menjadi tradisi setiap akan datang Ramadan. Berkirim makanan yang kita olah sebelum Subuh pada saudara dan tetangga,” ujar Supartinem, 66, warga Dusun Trembelang, Desa/Kecamatan Cluring,  Minggu (19/3).

Supartinem menyebut, menu masakan dalam ritual megengan ini variatif, mulai dari sambal goreng, olahan mie, ayam bumbu, dan kudapan ringan. “Juga ada jajanan,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Semua olahan itu, terang dia, dimasukkan dalam wadah yang disebut kemarang. Tapi, juga ada yang diletakkan di atas pelepah pisang yang dibentuk persegi atau biasa disebut encek. “Menyesuaikan selera, kalau kita biasa pakai kemarang, lalu dibungkus plastik dan diantar ke tetangga dan saudara,” ungkapnya.

Warga lainnya, Fitri Nurita, 36, mengaku untuk menyiapkan makanan yang akan dibuat megengan ini, dimulai sejak tengah malam hingga pagi. “Untuk mempersiapkan ini tidak tidur, ini dibantu saudara,” ujarnya.

Ditanya sejak kapan mengenal ritual megengan, Fitria mengaku tidak ingat pastinya. Menurutnya, tradisi ini sudah dilakukan sejak masih remaja. “Dulu bantu-bantu ibu, lalu menjadi kebiasaan, ini sudah turun temurun,” katanya.(gas/abi)

source