KOMPAS.com – Riki, Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), Kabupaten Banyuwangi bersama rekan-rekannya mendatangi Job Fair 2024, Rabu (4/9/2024).
Dengan bahasa isyarat, dia menyampaikan bahwa kedatangannya ke bursa kerja yang diadakan di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran Banyuwangi itu untuk mencari lowongan pekerjaan bagi rekan-rekannya yang tuli.
Salah satu rekan tuli yang mencari pekerjaan adalah Frista (21) yang baru lulus dari SMALB.
Gadis yang mengunakan kerudung itu mengiyakan pernyataan Riki karena setelah lulus sekolah, ia belum pernah bekerja formal di perusahaan.
Riki kemudian mengajak ke booth perusahaan PT Lautindo Synergy Sejahtera (LSS) yang membuka lowongan untuk pekerja difabel.
Baca juga: Respon Wali Kota Eri Cahyadi usai Pekerja Difabel Jadi Korban Begal di Area Balai Kota Surabaya
Oktaviana Surya Putri, Human Resources PT Lautindo Synergy Sejahtera (LSS) yang berada di Kecamatan Muncar mengatakan saat ini ada 21 karyawan difabel di perusahaan produsen tuna loin.
“Dari 600-an karyawan, 21 di antaranya difabel dan kami menerima mereka sejak setahun terakhir,” kata Okta saat ditemui pada Rabu (4/9/2024).
Ia bercerita saat itu perusahaan membutuhkan pekerja untuk produksi dan ada dua tetangganya yang difabel mendaftar.
“Saat itu kepikiran kenapa engak sekalian saja memberikan akses pekerjaan untuk mereka. Jadi saya sempat mengirim pesan ke guru-guru di SLB mungkin ada lulusannya yang butuh pekerjaan bisa mendaftar di perusahaan ini,” tambah dia.
Tak hanya ke SLB, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2016 itu juga bekerja sama dengan kelompok-kelompok difabel.
“Salah satunya gerkatin, kami terus berkomunikasi baik dengan komunitas difabel,” tambah dia.
Baca juga: Pekerja Difabel Jadi Korban Begal di Area Balai Kota Surabaya
Okta mengaku sempat kesulitan untuk berkomunikasi dengan teman difabel hingga akhirnya dia menggunakan media gambar untuk menjelaskan pekerjaan yang perlu dilakukan.
“Difabel yang bekerja di perusahaan adalah mereka yang tuna rungu dan tuna wicara. Jadi awalnya kesulitan komunikasi karena saya tidak punya kemampuan bahasa isyarat jadi ya saya gambar dan alhamdullah semuanya berjalan seperti harapan,” kata dia.
Menurutnya, saat bekerja, posisi pekerja difabel berada di dekat akses keluar masuk sebagai bagian dari mitigasi.
“Jadi kalau ada apa-apa mereka mudah untuk mengakses pintu keluar,” tambah Okta.
Page 2
Perusahaan lain yang membuka lowongan untuk difabel adalah PT Federal International Finance (FIF) Jatim 2. Zami, Service Relation Officer FIF Jatim 2 membenarkan hal tersebut.
“Kami membuka lowongan pekerjaan untuk tuna rungu, wicara, dan disabilitas daksa ringan yang tidak kesulitan untuk naik turun tangga,” kata dua.
Baca juga: Perempuan Difabel di Jember Diperkosa Kakak Ipar hingga Hamil, Korban Kini Cari Keadilan
Menurut Zami, lomongan untuk difabel tersebut disampaikan di kelompok-kelompok difabel yang ada di Banyuwangi.
“Kami mememang mencarinya berbasis kommunitas dan untuk sekarang untuk di wilayah Banyuwangi,” kata dia.
Sementara itu Indah Catur Cahyaningtyas dari Aura Lentera, komunitas pendampingan untuk difabel di Banyuwangi mengatakan bahwa Job Fair 2024 membuka angin segar untuk mereka.
“Paling tidak, job fair ini inkluisi untuk semua kalangan termasuk kawan-kawan kami difabel walau masih ada pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan juga,” kata Indah saat ditemui pada Kamis (5/9/2024).
Ia mengatakan masalah yang harus diselesaikan adalah bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk difabel serta melatih kepercayaan diri mereka.
“Kan enggak ujug-ujug diterima, ada kriteria khusus seperti keahlian A, B atau C. Sementara tidak semua teman difabel punya akses untuk belajar keahlian tersebut,” kata dia.
Seperti Riki, Ketua Gerkatin Banyuwangi, Indah pun berharap semakin banyak lowongan pekerjaan untuk difabel sehingga mereka punya hak yang sama untuk mengakses pekerjaan.
Baca juga: Tak Lolos PPDB, 9 Siswa Difabel Daftar SMP Swasta yang Kerja Sama dengan Pemkot Yogya
“Yang terpenting diterima bukan karena kasihan, tapi karena kawan-kawan punya kemampuan untuk bekerja,” kata dua.
Tahun 2024, job fair diikuti 61 perusahaan dan tersedia 1.900 lowongan pekerjaan bagi pencari kerja termasuk difabel.
Event ini diikuti perusahaan dari berbagai daerah, tak hanya asal Banyuwangi. Perusahaannya pun beragam, ada perbankan, rumah sakit, telekomunikasi, perhotelan, manufaktur, retail, dan lainnya.
“Harapan kami kegiatan ini bisa memudahkan pencari kerja dalam mendapatkan pekerjaan. Perusahaan akan dipertemukan dengan calon tenaga kerja yang dibutuhkan. Dan sebaliknya masyarakat bisa memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka,” jelas Ipuk.
Ia juga menegaskan bahwa bursa kerja ini juga menyediakan lowongan kerja bagi para disabilitas.
“Kami terus berupaya membangun ekosistem kerja yang inklusif. Kami mendorong agar para investor atau perusahaan di Banyuwangi bisa membuka lowongan kerja bagi teman-teman disabilitas,” urai Ipuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.