BANYUWANGI – Publik Banyuwangi jelas sangat berharap agar Persewangi berjaya. Tetapi, harapan tersebut akan sulit diwujudkan jika tidak didukung pengelolaan dan manajemen yang kuat. Apalagi, serangkaian masalah justru timbul pasca Persewangi berlaga di Divisi Utama pada tahun 2012 lalu.
Masalah tunggakan gaji hingga skandal match fixing melanda Persewangi. Dengan fenomena buruk itu, manajemen dianggap kurang memiliki kapasitas dalam mengelola tim berjuluk Laskar Blambangan itu. Padahal, banyak sektor pendukung yang bisa membangun Persewangi lebih baik.
Rangkaian insiden memalukan itu masih menjadi perhatian serius. Apalagi, status Persewangi saat ini legalitasnya diragukan. Maka pantas saja jika Persewangi dibubarkan. Mantan manajer Persewangi, Iwan Rudiyanto, ikut angkat suara terkait kondisi Persewangi saat ini.
Menurut dia, manajemen Persewangi saat ini hanya mencari aman setelah vakum pada turnamen yang digagas tim transisi PSSI. Dia sangat menyayangkan Persewangi tidak ikut ambil bagian dalam turnamen tersebut.
Sebab, banyak pemain yang menginginkan Persewangi tetap eksis. “Saya merasa Persewangi saat ini hanya main aman,” tukasnya. Menurut dia, status Persewangi saat ini sangat diragukan masalah legalitas. Sebab, kata dia, Persewangi yang murni lahir sejak dari level amatir itu adalah pada era Michael Edy Hariyanto yang sukses mengantarkan Persewangi promosi ke Divisi Utama tahun 2012 lalu.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2