Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Motif Batik Gajah Oling Jadi Kekayaan Intelektual Banyuwangi, Ini Maknanya

motif-batik-gajah-oling-jadi-kekayaan-intelektual-banyuwangi,-ini-maknanya
Motif Batik Gajah Oling Jadi Kekayaan Intelektual Banyuwangi, Ini Maknanya

KOMPAS.com – Gajah oling, motif batik khas Banyuwangi di Jawa Timur, memperoleh surat pencatatan inventarisasi kekayaan intelektual komunal (KIK) dari Kementerian Hukum dan HAM, sebagai Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) asli Banyuwangi.

“Kita semua sangat bersyukur. Motif batik gajah oling sudah sah secara hukum diakui berasal dari Banyuwangi. Kita akan terus dorong motif-motif batik lain untuk segera dicatatkan pula,” tutur Plt. Bupati Banyuwangi, Sugirah lewat keterangan resmi, dikutip Senin (21/10/2024).

Baca juga: Patih Gadjah Mada dan Pasukan Majapahit Akan Temui Wisatawan Saat Snorkeling di Bangsring Underwater Banyuwangi

Sebagai informasi, ada puluhan motif batik khas Banyuwangi, termasuk gajah oling. Motif batik ini memadukan gambaran gajah dan uling (belut).

Makna motif batik gajah oling pun beragam. Salah satu yang paling populer adalah sebagai lambang untuk mengingat Tuhan. Sebab, “oling” adalah perumpamaan dari kata “iling” yang artinya ingat, sedangkan gajah melambangkan sesuatu yang besar atau sebagai Tuhan Yang Mahakuasa.

Baca juga:

Ilustrasi motif batik gajah oling khas Banyuwangi, Jawa Timur.Dok. Humas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Ilustrasi motif batik gajah oling khas Banyuwangi, Jawa Timur.

Sugirah menyampaikan, berangkat dari pencatatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan stakeholders (pemangku kepentingan) lain punya tanggung jawab besar dalam melestarikan batik di daerahnya.

Salah satunya lewat Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang pernah mengangkat motif gajah oling. Tahun ini, acara tersebut mengangkat motif jenon yang juga populer.

Baca juga: Sendang Seruni Banyuwangi: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

“Satu persatu setiap tahunnya motif-motif khas Banyuwangi kita angkat dalam BBF mulai tahun 2013. Diawali dari gajah oling, kangkung setingkes, paras gempol, sekar jagad blambangan, kopi pecah, hingga tahun ini jenon. Ini adalah kekayaan warisan leluhur yang harus kita jaga, lestarikan, dan kembangkan,” jelasnya.

Ke depannya, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan terus mengupayakan pengakuan hukum atas keanekaragaman budaya Banyuwangi, termasuk motif batik khas.

Baca juga:

View this post on Instagram

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.