Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Naik Kelas, Kurang 14 Dokter Spesialis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

rsudBANYUWANGI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi tampaknya harus menunggu lebih lama lagi untuk naik kelas menjadi rumah sakit (RS) kelas B. Sampai saat ini sejumlah Dokter spesialis yang ditetapkan untuk kelas B belum terpenuhi.

Direktur RSUD Blambangan, dr.Taufiq Hidayat mengatakan, untuk naik kelas menjadi RS kelas B, RSUD Blambangan harus melengkapi sarana dan prasarana. Syarat yang paling utama adalah penyediaan sumber daya manusia (SDM) utamanya dokter spesialis.  Saat ini RSUD Blambangan memililki 21 dokter spesialis. Hanya saja, jumlah itu belum mencukupi untuk bisa naik menjadi RS kelas B. “Kita masih kekurangan tenaga dokter spesialis.

seperti dokter spesialis anak kurang tua, dokter bedah kurang satu, totalnya kita butuh 14 dokter spesialis untuk bisa menjadi Rumah sakit kelas B,” kata dr. Taufiq usai mengikuti pembinaan dari Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim Dr. Harsono di ruang CTSan RSUD Blambangan kemarin (25/2). Untuk memenuhi kekurangan kebutuhan dokter spesialis itu, kata Taufiq, pihaknya melakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi jatim dan perguruan tinggi yang memproduksi tenaga dokter spesialis.

Selama ini, ungkap Taufiq, dokter spesialis lebih memilih bekerja di kota besar dari pada di kota kecil. Karena itu RSUD Blambangan butuh bantuan dari Dinkes Provinsi sebagai pemegang regulasi. Untuk tenaga dokter gigi, RSUD Blambangan bekerja sama dengan Universitas Air langga (Unair) Surabaya. “Kita sebenarnya ada tenaga dokter yang sedang disekolahkan. tetapi masih lama lulusnya, sekitar dua tahun lagi,” tegas Taufiq.

Kepala Dinkes Provinsi jatim, Dr. Harsono mengatakan, setelah dirinya berkeliling RSUD Blambangan, dirinya melihat kinerja pelayanan dan bangunan sudah cukup baik Begitu juga standar operasional yang diterapkan sudah sesuai dengan prosedur penanganan penyakit. “RSUD Blambangan sudah layak untuk naik menjadi kelas B,” ujar Harsono. Hanya saja, kata Harsono, karena kebutuhan tenaga tambahan dokter spesialis belum terpenuhi semua syarat RS tipe B.

”Sebagian besar memang sudah dipenuhi, tetapi kurangnya tetap harus dipenuhi meskipun tinggal sedikit,” kata Harsono.  Jika naik menjadi kelas B, Harsono berharap jika RSUD Blambangan bisa menjadi rumah Sakit kelas B pendidikan. Selain melayani pasien, rumah sakit ini dapat digunakan untuk tempat praktek siswa kedokteran. Setelah naik kelas, selain menjadi rumah sakit pendidikan juga akan menjadi rumah sakit rujukan regional. (radar)